Sport
Jumat, 24 Oktober 2014 - 10:00 WIB

RUSUH SOLO: Solo Dilarang Gelar Pertandingan Sepakbola, Panpel Persis Melawan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah polisi berjaga di dekat bus pemain Martapura FC yang dirusak suporter seusai pertandingan Persis Solo melawan Martapura FC pada Babak Delapan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). Kerusuhan tersebut dipicu ketidak tegasan kepemimpinan wasit Ahmadi Jafri selama pertandingan. Sementara hasil pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut membuat peluang Persis Solo lolos ISL semakin menipis. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya memberi sanksi kepada Kota Solo menyusul rusuh saat laga Persis Solo vs Martapura FC, di Manahan, Rabu (22/10/2014). (Baca juga: Inilah Sanksi Komdis PSSI)

Ketua Komdis PSSI. Hinca Pandjaitan, sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara, Kamis (23/10/2014), mengatakan sanksi yang diberikan Komdis yakni melarang Kota Solo menggelar kegiatan sepak bola, terhitung sejak Kamis (23/10) hingga enam bulan ke depan.

Advertisement

Meski menghukum tegas publik Kota Solo, Hinca tak melarang jika klub kebanggaan warga Kota Bengawan, Persis Solo, tetap tampil di kompetisi.  Sebab, Komdis menilai terjadinya keributan bukan disebabkan oleh klub, namun karena suporter.

“Bukan klub yang menimbulkan kesalahan, tapi penonton yang sudah tidak terkendali. Kami minta aparat bertindak tegas untuk mengusut kasus ini, karena ini sudah masuk ranah kriminal,” tegas Hinca.

Menyikapi sanksi Komdis ini, ketua panpel Persis, Paulus Haryoto, mengaku kecewa. Ia menilai larangan menggelar kegiatan sepak bola selama enam bulan sangat merugikan bagi publik Kota Bengawan.

Advertisement

“Ini sama saja membunuh [persepakbolaan di Kota Solo]. Sanksi ini tidak masuk akal. Seharusnya, Komdis lebih dulu melakukan investigasi ebelum memberikan sanksi. Tanpa mendengar penjelasan dan mencari apa
penyebab hal ini terjadi, mereka langsung memberikan hukuman. Ini tidak masuk akal,” ujar Paulus.

Paulus mengaku siap melawan sanksi dari Komdis ini. Selain akan melakukan banding, ia juga siap mengabaikan sanksi itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif