Jogja
Jumat, 24 Oktober 2014 - 17:40 WIB

Lomba Desain Busana Batik Khas Kulonprogo, Juara Didominasi Peserta Luar Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Batik gebleg renteng khas Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Juara lomba karya desain busana batik khas Kulonprogo 2014 justru didominasi peserta dari luar Kulonprogo.

Hanya empat dari 20 pemenang yang berasal dari Kulonprogo, yakni Yosua Bangun Imantaka dari Wates (juara II kategori Busana Kerja Pria), Tri Budiyati dari Lendah (juara III kategori Busana Kerja Pria), Okta S Nugroho (juara IV kategori Busana Kerja Pria), dan Rina Afriyani dari Temon (juara V kategori Busana Casual Pria).

Advertisement

Sisanya, untuk pemenang kategori Busana Kerja Wanita dan Busana Casual Wanita diraih oleh pemenang yang berasal dari Jogja, Sleman, dan Klaten.

Pada awal pelaksanaan lomba berlangsung terdapat 107 orang yang terdaftar sebagai peserta lomba dan perlahan menyusut sesuai dengan tahapan lomba.

Advertisement

Pada awal pelaksanaan lomba berlangsung terdapat 107 orang yang terdaftar sebagai peserta lomba dan perlahan menyusut sesuai dengan tahapan lomba.

Babak final telah diadakan di Java Grand Ball Room Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta, Sabtu (18/10/2014).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM (Disperindag ESDM) Kulonprogo Niken Probo Laras tidak mempersoalkan pemenang yang didominasi dari luar Kulonprogo.

Advertisement

Diungkapkannya, pelaksanaan lomba sengaja tidak dilakukan di Kulonprogo dengan pertimbangan supaya Kulonprogo tampak di dunia luar. “Jadi kami memilih di Jogja namun yang diusung tetap kekhasan Kulonprogo,” terangnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Daerah (Dekranasda) Kulonprogo Dwikisworo Setyowireni menuturkan tujuan dari lomba ini untuk melestarikan seni budaya batik serta memperkenalkan Batik Geblek Renteng agar dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menurutnya, melalui lomba dapat menggali  ide dan kreativitas masyarakat, serta meningkatkan kecintaan terhadap batik. “Selain itu juga dapat memperbanyak khasanah batik di Kulonprogo,” imbuhnya.

Advertisement

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sekaligus ketua tim juri Lia Mustafa mengaku bangga dengan Lomba Karya Desain Busana Batik Khas Kulonprogo 2014, karena diikuti oleh desainer muda dari Kulonprogo, DIY dan sekitarnya.

“Dan ini yang sangat membanggakan kami, animo generasi muda sangat tinggi untuk ikut melestarikan budaya bangsa” kata Lia.

Menurutnya, dengan bermacam tema dan warna busana bermotif geblek renteng ternyata mampu memberikan kesan batik geblek renteng pun bisa dikemas dalam sebuah karya busana yang menarik, inovatif dan elegan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif