Soloraya
Kamis, 23 Oktober 2014 - 17:45 WIB

RUSUH SUPORTER : Twitter Pasoepati: Foto Korban Tewas Laga Persis Solo Beredar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kerusuhan suporter saat pertandingan Persis Solo melawan Martapura FC pada Babak Delapan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10). Kerusuhan tersebut dipancing ketidak tegasan kepemimpinan wasit Ahmadi Jafri selama pertandingan. Sementara hasil pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut membuat peluang Persis Solo lolos ISL semakin menipis. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, SOLO – Suporter Persis Solo berduka. Kerusuhan suporter yang terjadi di tengah laga Persis Solo kontra Martapura FC, Rabu (23/10/2014) sore, menelan satu korban jiwa.

Joko Prayitno warga Pelem, Simo, Boyolali meninggal dengan lubang di pundak.

Advertisement

Ucapan belasungkawa terus mengalir di jejaring sosial, Facebook, Twitter hingga layanan Blackberry Messenger. Kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Manahan memaksa salah seorang berbaju Persis, Joko meregang nyawa.

Pasoepati dalam akun twitternya meminta aparat untuk mengusut tragedi ini.

“Semoga Tak Ada Niatan Untuk Mengaburkan Fakta, Siapapun Jika Urusannya Nyawa Harus Diusut Tuntas, Entah Itu Dari Kami/Aparat #RIP,” tulis akun @paseopati, Kamis (23/10/2014).

Advertisement

Di situs microblog Twitter, foto Joko beredar luas. Dalam foto itu terlihat tak ada luka apapun kecuali lubang di pundaknya. Pernyataan serupa diungkapkan akun Pasoepati.

“Ada Yang Nulis Dikeroyok, Ada Yang Nulis Terinjak, Tapi Yang Pasti Dari Fotonya, Wajah Mas JP Bersih, Tak Ada Luka Lebam/Memar #RIP,”kicau Pasoepati.

“Selamat Jalan Kawan Seperjuangan, Joko Prayitno, Semoga Amal & Ibadahmu Diterima Gusti Allah, Pengorbananmu Akan Selalu Kami Kenang #RIP,” tutup akun Pasoepati.

Advertisement

Terkait insiden kerusuhan Anggota Dewan Pembina Pasoepati, Amir Tohari menyampaikan permintaan maaf. Lewat akun twitter @Amir_Tohari, dirinya berharap insiden ini jadi yang terakhir.

“Baik manajemen Persis, aparat kepolisian, Pasoepati maupun PSSI untuk introspeksi dan bisa mengeleminir kejadian serupa,” tulisnya.

Amir juga meminta seluruh pihak untuk tidak terpancing informasi negatif.

“Pasoepati menyerukan kepada semua pihak untuk tidak terpancing informasi negatif yg bisa peruncing persoalan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif