Solopos.com, SOLO – Suporter Persis Solo berduka. Kerusuhan suporter yang terjadi di tengah laga Persis Solo kontra Martapura FC, Rabu (23/10/2014) sore, menelan satu korban jiwa.
Joko Prayitno warga Pelem, Simo, Boyolali meninggal dengan lubang di pundak.
Ucapan belasungkawa terus mengalir di jejaring sosial, Facebook, Twitter hingga layanan Blackberry Messenger. Kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Manahan memaksa salah seorang berbaju Persis, Joko meregang nyawa.
Pasoepati dalam akun twitternya meminta aparat untuk mengusut tragedi ini.
“Semoga Tak Ada Niatan Untuk Mengaburkan Fakta, Siapapun Jika Urusannya Nyawa Harus Diusut Tuntas, Entah Itu Dari Kami/Aparat #RIP,” tulis akun @paseopati, Kamis (23/10/2014).
Di situs microblog Twitter, foto Joko beredar luas. Dalam foto itu terlihat tak ada luka apapun kecuali lubang di pundaknya. Pernyataan serupa diungkapkan akun Pasoepati.
“Ada Yang Nulis Dikeroyok, Ada Yang Nulis Terinjak, Tapi Yang Pasti Dari Fotonya, Wajah Mas JP Bersih, Tak Ada Luka Lebam/Memar #RIP,”kicau Pasoepati.
“Selamat Jalan Kawan Seperjuangan, Joko Prayitno, Semoga Amal & Ibadahmu Diterima Gusti Allah, Pengorbananmu Akan Selalu Kami Kenang #RIP,” tutup akun Pasoepati.
Terkait insiden kerusuhan Anggota Dewan Pembina Pasoepati, Amir Tohari menyampaikan permintaan maaf. Lewat akun twitter @Amir_Tohari, dirinya berharap insiden ini jadi yang terakhir.
“Baik manajemen Persis, aparat kepolisian, Pasoepati maupun PSSI untuk introspeksi dan bisa mengeleminir kejadian serupa,” tulisnya.
Amir juga meminta seluruh pihak untuk tidak terpancing informasi negatif.
“Pasoepati menyerukan kepada semua pihak untuk tidak terpancing informasi negatif yg bisa peruncing persoalan,” katanya.