News
Kamis, 23 Oktober 2014 - 14:27 WIB

RUSUH SUPORTER : Inilah Kerusakan di Stadion Manahan Solo Akibat Kerusuhan Suporter

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ulah brutal suporter sepak bola Solo di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 25% taman di Manahan mengalami kerusakan akibat kerusuhan suporter dalam pertandingan Persis Solo vs Martapura FC, Rabu (22/10/2014). Inventarisasi aset masih dilakukan oleh pengelola Manahan guna mengetahui jumlah kerugian.

Kepala UPTD Prasarana Olahraga Manahan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Heru Prayitno, pengelola Stadion Manahan langsung melakukukan investigasi dan inventarisasi semua aset di dalam dan luar stadion. Setelah inventarisasi kerusakan selesai, dibuatkan berita acara untuk dilaporkan kepada kepala Disdikpora dan ketua panitia pelaksana (panpel) laga Persis Solo vs Martapura FC.

Advertisement

“Inventarisasi kerusakan selesai hari ini [Kamis] supaya segera diketahui berapa nilai kerugiannya,” ujar Heru ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2014).

Heru mengatakan kerusakan terparah terlihat di bagian kanopi pintu masuk utama stadion. Taman di dalam dan luar stadion mengalami kerusakan akibat diinjak-injak dan dijadikan sarana pelemparan.

Pantauan Solopos.com, tujuh bola lampu yang terpasang di kanopi dan kaca pintu masuk utama stadion pecah. Ratusan kursi tribun vip warna kuning dan biru dicopoti dibuang dimana-mana. Pintu masuk ruang Pusdiklat Gulat yang berada di bawah tribun timur dirusak dan batu besar masuk di dalam ring gulat. Tidak hanya itu, gerbang pintu masuk stadion sisi timur tidak luput dari pengrusakan.

Advertisement

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo dan UPTD Manahan terlihat membersihkan batu yang berserakan di lahan parkir utama depan pintu masuk stadion. Meskipun kondisi stadion sempat mencekam pasca kerusahan kemarin, ternyata tak menyurutkan warga masyarakat untuk tetap berolahraga pagi.

“Stadion saat terjadi kerusuhan dipenuhi 20.000 orang penonton. Kejadian itu diluar dugaan patugas keamanan dan UPTD,” kata dia

Ditanya mengenai perbaikan, Heru menegaskan sesuai kesepakatan perjanjian izin sewa fasilitas atas penggunaan sarana dan prasarana olahraga Stadion Manahan Solo yang wajid memperbaiki semua kerusakan adalah panpel. Dalam poin itu dijelaskan pemohon bertanggung jawab atas segala perubahan, kerusakan sarana dan prasarana fasilitas Stadion Manahan Solo akibat pertunjukan atau pelaksanaan acara tersebut. “Butuh waktu satu bulan sampai dua bulan untuk memulih kondisi stadion seperti semula,” paparnya.

Advertisement

Kerusuhan yang menyebabkan sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan, Heru mengatakan bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya hal sama pernah terjadi pada musim kompetisi 2012/2013 Divisi Utama laga Persis Solo vs PSS Sleman terjadi bentrok antar suporter tim tamu dan tuan rumah.

“Karusakan paling parah adalah kemarin karena sampai terjadi pengerusakan aset hingga pembakaran dua unit sepeda motor milik aparat dan pengerusakan bus pemain,” jelas Heru.

Sementara itu, salah seorang warga, Jayus Rina mengaku tidak takut berolahraga pagi di stadion pasca bentrok suporter. “Sangat disayangkan sebagai warga Solo merusak aset miliknya sendiri. Kalau seperti itu siapa yang dirugikan,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif