Sport
Kamis, 23 Oktober 2014 - 17:15 WIB

RUSUH SUPORTER : Dampak Bentrok Suporter, Solo Batal Tuan Rumah Piala Suratin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ulah brutal suporter sepak bola Solo di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Bentrok suporter sepak bola dengan aparat kepolisian yang terjadi di Stadion Manahan, Rabu (22/10/2014) lalu, mulai berdampak buruk bagi pelaksanaan event olahraga lainnya di Kota Solo.

Salah satunya adalah dengan dibatalkannya Kota Solo menjadi tuan rumah babak 32 besar nasional Piala Suratin U-18. Babak 32 besar nasional Piala Suratin U-18 Grup IV, yang mempertemukan tim Persis Junior (Jr), PSS Sleman Jr., Ascab Sintang Kalbar dan Jember United Jr., semula akan digelar di Stadion Manahan, Solo, Senin-Jumat (27-31/10) nanti.

Advertisement

Namun, dengan adanya kerusuhan antara suporter dengan polisi yang berujung tewasnya salah satu penonton, Joko Riyanto, 39, asal Simo, Boyolali, membuat laga Piala Suratin itu pun dibatalkan. Salah satu pengurus Persis Solo, Sapto Joko Purwadi, mengaku pembatalan dilakukan oleh pihak Polresta Solo.

Pihak Polresta Solo batal memberikan izin karena menilai suasana sepak bola di Kota Solo saat ini sedang tidak kondusif. Mereka pun tidak akan memberikan izin keamanan untuk menggelar pertandingan di Solo, sampai
batas waktu yang belum ditentukan.

“Surat pembatalannya sudah disampaikan pihak Polresta. Kami akan langsung meneruskannya ke PSSI. Secara resmi pembatalan ke PSSI belum dikirim, tapi sudah dikomunikasikan ke mereka dan disetujui,” ujar Sapto saat dihubungi Solopos, Kamis (23/10/2014).

Advertisement

Sapto menambahkan, sebagai gantinya ia meminta Jember United untuk menjadi tuan rumah, menggantikan Persis, menggelar laga babak 32 besar nasional Grup IV. Waktu maupun pelaksaannya tak perlu diubah karena ia menilai Jember United juga telah siap.

Sapto mengklaim pembatalan ini sedikit banyak cukup merugikan tim juniornya. Sebab, semula kans Persis Jr. untuk lolos ke putaran selanjutnya, karena tampil sebagai tuan rumah, cukup besar.

“Kalau secara tim jelas rugi. Perjuangan anak-anak tentu jadi lebih berat karena bermain di luar kandang. Dari segi mental, pembatalan ini juga cukup berpengaruh bagi para pemain, karena harus bermain di luar. Tapi enggak apa-apa, mainnya juga enggak terlalu jauh. Cuma ke Jember, coba kalau dipindah ke Sintang [Kalbar],” beber Sapto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif