Jogja
Kamis, 23 Oktober 2014 - 23:40 WIB

KISAH AJUDAN SULTAN : Aceng Mengaku Beruntung, Ini Alasannya (Bag III-habis)

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aceng Supriyatno (Dok pribadi)

Aceng Supriyatno terhitung Senin (20/10/2014) resmi “pensiun” jadi ajudan Gubernur. Pria asli Cirebon ini menjadi ajudan Gubernur sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta sampai 14 tahun. Berikut kisahnya yang ditulis wartawan Harian Jogja, Andreas Tri Pamungkas.

Aceng, lulusan Akademi Perindustrian ini pertama kali menjadi PNS di lingkungan Pemda DIY sekitar 1985. Kala itu, ia bertugas di Biro Produksi yang sekarang berganti menjadi Biro Perekonomian. Baru pada sekitar 1992, ia ditarik ke protokoler.

Advertisement

Menjadi ajudan gubernur itu, ia merasa bersyukur. “Saya dapat bertugas ke seluruh provinsi Indonesia. Coba kalau saya tidak jadi ajudan mana mungkin bisa saya naik pesawat, bahkan ke luar negeri,” ujarnya, baru-baru ini.

Ia juga mengaku cukup beruntung karena mendampingi Sultan bukan sekadar melayani gubernur, namun juga seorang Raja.

Pernah suatu kali buah tangan dari kunjungan gubernur ke Kalimantan diberikan kepadanya, dan ia merasa begitu senangnya. Karena ia anggap sebagai berkah dalem.

Advertisement

“Intinya melayani beliau isinya cuma berkah, dan berkah dalem.”

Meski saat ini tak lagi menjadi ajudan gubernur, ia mengaku masih ingin terus melayani Sultan, meski tidak hadir secara fisik. Bersama dengan ajudan baru Sultan, ia mencoba membenahi hal-hal yang terkadang dilupakan.

Misalnya, salam hormat dengan menundukkan kepala ketika gubernur sudah masuk dalam mobil. Salam itu juga diberikan kepada orang yang mengantarkan kepergian gubernur. “Ini protap untuk semua gubernur,” katanya.

Advertisement

Dia pun ada keinginan untuk menjadi abdi dalem selepasnya pensiun menjadi ajudan gubernur.

Ia mengaku pernah ditawari oleh temannya di Kraton dengan posisi yang hampir sama dengan ajudan. Tawaran itu disampaikan padanya ketika ada rencana perubahan struktur organisasi di Kraton beberapa waktu lalu.

“Ehm.. diam-diam saya pernah jadi konsultan lo. Kongkonan Sultan,” pungkasnya berkelakar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif