Jateng
Rabu, 22 Oktober 2014 - 18:50 WIB

KETENAGAKERJAAN : Pekerja Sektor Formal Dominasi Kepesertaan BPJS

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kartu BPJS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kartu BPJS (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kanalsemarang.com, KUDUS – Jumlah pekerja dari sektor formal dan informal di Keresidenan Pati yang menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kudus, Jawa Tengah, pada 2014 mencapai 25.628 orang dari target sebanyak 46.000 orang.

Advertisement

“Dari jumlah peserta sebanyak 25.628 orang tersebut, meliputi pekerja dari sektor formal sebanyak 22.500 dan sektor informal sebanyak 3.128 orang,” kata Kepala Bidang Pemasaran pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kudus, Anton Daniswara seperti dikutip Antara, Rabu (22/10/2014).

Adapun target kepesertaan tahun 2014 untuk pekerja dari sektor formal, kata dia, sebanyak 30.000 orang dan baru terealisasi sebanyak 22.500 orang dan dari sektor informal ditargetkan 16.000 orang terealisasi 3.128 orang.

Advertisement

Adapun target kepesertaan tahun 2014 untuk pekerja dari sektor formal, kata dia, sebanyak 30.000 orang dan baru terealisasi sebanyak 22.500 orang dan dari sektor informal ditargetkan 16.000 orang terealisasi 3.128 orang.

Ia mengaku optimistis bisa mencapai target untuk kepesertaan pekerja dari sektor formal karena potensi yang ada di lima kabupaten masih cukup besar.

Kelima kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Blora.

Advertisement

“Peserta yang tidak aktif tersebut karena berhenti bekerja atau memasuki masa pensiun serta faktor lain,” ujarnya.

Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan terbanyak, kata dia, di Kabupaten Kudus, disusul Jepara, Pati, Blora dan Rembang.

Terkait dengan kepesertaan pekerja dari sektor informal, kata dia, potensinya masih cukup besar, namun untuk menyosialisasikan keuntungan program jaminan sosial yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan masih menghadapi sejumlah kendala.

Advertisement

Pasalnya, kata dia, selama ini mereka berdiri sendiri dan tidak membentuk kelompok.

Meski demikian, lanjut dia, sosialisasi akan terus ditingkatkan kepada perusahaan, termasuk untuk menggaet pekerja di sektor informal.

“Pemahaman tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan juga perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Advertisement

Manfaat mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, salah satunya bisa menciptakan situasi ketenangan para karyawan dalam menjalankan aktivitas kerja karena mendapat jaminan.

“Lingkungan kerja yang kondusif tentunya bisa memotivasi karyawannya untuk meningkatkan kinerjanya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif