SOLOPOS.COM - Punggawa Persis sedang berlatih. ( JIBI/Solopos/Dok/Ilustrasi)
Solopos.com, SOLO — Laga kontra Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014) sore ini, akan menjadi penentu nasib bagi Persis Solo untuk melangkah ke semifinal Kompetisi Divisi Utama musim ini atau tidak.
Jika menang, Laskar Sambernyawa bisa membuka kembali peluang lolos dari perangkap Grup P di babak delapan besar. Namun, skuat polesan Widyantoro itu harus melupakan mimpi menginjakkan kaki di semifinal maupun meraih promosi ke Indonesia Super League (ISL) jika kalah dari Martapura FC.
Ya, raihan tiga poin saat menjamu Martapura FC memang menjadi syarat wajib bagi Persis untuk melanjutkan asa setelah menelan kekalahan tipis 2-3 dari PSCS Cilacap, Sabtu (18/10) kemarin. “Intinya, kami harus menang! Kalau imbang, mungkin masih ada peluang, tapi sangat berat. Sebab, di laga terakhir, kami harus bertandang ke kandang Borneo FC,” tandas Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, saat dihubungi Espos, Selasa (21/10).
Sejarah pertemuan Persis dan skuat berjuluk Laskar Sultan Adam itu memang tak terhitung manis. Dua kali bertemu, dua kali pula Laskar Sambernyawa dipaksa tunduk dari Martapura FC.
Sejarah pertemuan Persis dan skuat berjuluk Laskar Sultan Adam itu memang tak terhitung manis. Dua kali bertemu, dua kali pula Laskar Sambernyawa dipaksa tunduk dari Martapura FC.
Tim asuhan Frans Sinatra Huwae itu pernah berkunjung ke Stadion Manahan untuk menggelar laga uji coba pramusim, Februari lalu. Saat itu, Ferry Anto dkk. dipecundangi dengan skor 2-1.
Setengah musim berselang, giliran Persis yang bertandang ke markas Martapura FC untuk melakoni pertarungan babak delapan besar. Skuat Widyantoro itu nyaris membawa pulang satu poin dari Stadion Demang Lehman, Banjar, sebelum tim tuan rumah mendapatkan hadiah tendangan penalti di menit-menit akhir laga.
Pelatih Persis Solo, Widyantoro, mengaku telah menyiapkan amunisi penuh untuk berjuang maksimal di laga hidup dan mati kali ini. Seluruh strategi untuk melancarkan serangan dan merapatkan baris pertahanan dia ramu demi membalaskan dendam kepada Laskar Sultan Adam.
“Semua pemain bisa diturunkan dan sudah siap bertarung, kecuali Liswanto yang kondisinya belum siap karena baru kembali. Kami tetap akan pakai pola 4-4-2, semua strategi telah saya rancang dengan matang,” jelas Wiwid, sapaan Widyantoro.
Wiwid menyadari besarnya beban yang harus dipikul anak-anak asuhnya dalam laga kali ini. Namun, dia berharap Ferry Anto dkk. tetap bermain santai dan melupakan segala tekanan. Kesiapan mental, sambung dia, menjadi salah satu penentu kesuksesan tim dalam pertandingan krusial kali ini.
“Memang kami harus menang, tapi saya tekankan anak-anak harus main enjoy meski harus tetap fight dan bersemangat. Kami ingin memberikan kado terindah untuk Pasoepati di laga kandang terakhir babak delapan besar ini,” ulas pelatih asal Magelang itu.
Di sisi lain, Martapura FC tentu tak ingin melepaskan kans menyegel tiket ke semifinal dalam laga kali ini. Berkat kemenangan atas Pusamania Borneo FC, Sabtu lalu, pasukan Frans Sinatra itu bercokol di peringkat kedua klasemen dengan mengantongi tujuh poin.
“Ini partai penentu, baik bagi kami maupun Persis. Kami akan berjuang sebaik mungkin untuk mencuri poin. Semoga tuan rumah berbaik hati dan mau membagi poin untuk kami,” kata Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, saat dijumpai wartawan di Stadion Manahan, Selasa sore.
Frans Sinatra memboyong 18 pemain terbaiknya untuk menantang Laskar Sambernyawa. Dia menegaskan bakal mengawal pergerakan seluruh penggawa Persis untuk mencegah tuan rumah melancarkan serangan.
“Kami tetap akan bermain menyerang dengan pola 4-4-2. Seluruh pemain Persis berbahaya, apalagi mereka pasti lebih bersemangat karena mendapat dukungan dari suporter,” tutup dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)