Jogja
Rabu, 22 Oktober 2014 - 13:40 WIB

BANDARA KULONPROGO : Pendataan Awal Tak Akurat 100%, Ini Penyebabnya?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memasang patok di areal Gunung Lanang Desa Sindutan, Senin (20/10/2014). (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Tingkat akurasi pendataan awal dalam rencana pembangunan bandara di Kecamatan Temon tak baru mencapai 80%. Akurasi 100% baru dapat dilakukan pada tahap konsultasi publik.

Koordinator Sekretariat Pendataan Awal Ismintarti mengungkapkan hal tersebut dikarenakan jumlah pemilik lahan mencapai ribuan orang. Belum lagi ditambah sebagian lahan telah beralih kepemilikan.

Advertisement

“Tingkat akurasi tahap pendataan awal tidak bisa 100 persen, mungkin sekitar 80 persen, dan baru dapat diperoleh hasil yang akurat saat konsultasi publik,” jelasnya, Selasa (21/10/2014).

Menurut dia, perubahan kepemilikan lahan menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendataan awal. Terlebih, sebagian alih kepemilikan tidak tercatat atau di bawah tangan. Sejauh ini pendataan awal masih berlangsung dan diperkirakan berakhir pada Jumat (24/10/2014).

Diuraikannya, pendataan awal di Desa Sindutan, Jangkaran, dan Kebonrejo, sudah selesai, sementara Palihan dan Glagah masih dalam proses, mengingat jumlah pemilik lahan yang terdampak di dua desa tersebut paling banyak. Setelah pelaksanaan pendataan awal, kata Ismintarti, dilanjutkan dengan tahap penyelesaian data yang rencananya dilakukan Senin (27/10).

Advertisement

“Pada tahap itu seharusnya sudah bisa dilihat perkiraan warga yang terdampak,” imbuh dia.

Camat Temon Djaka Prasetya memaparkan dari hasil pendataan awal, setidaknya terdapat delapan dari sembilan dusun di Palihan, sembilan dusun di Glagah, dua dari lima dusun di Kebonrejo, satu dusun di Sindutan, dan sekitar dua atau tiga dusun di Jangkaran yang digunakan sebagai lokasi bandara baru.

“Tetapi tidak semuanya permukiman, ada yang sawah, pekarangan, atau lahan tegal,” tuturnya.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan Tim Persiapan Pembangunan Bandara baru (P2B2) dalam pematokan lahan yang menjadi titik lokasi batas bandara.

“Hal ini untuk memperjelas batas bandara dan menjawab pertanyaan warga,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif