Sport
Rabu, 22 Oktober 2014 - 15:50 WIB

ASIAN PARAGAMES 2014 : Indonesia Sabet Dua Medali Emas

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, INCHEON — Indonesia merebut dua medali emas dari cabang olahraga tenis meja pada Asian Paragames 2014 di Incheon, Korea Selatan, Rabu (22/10/2014).

Advertisement

Pada pertandingan yang dimainkan di Songdu Global University Gymnasium Incheon tersebut, dua medali emas dihasilkan oleh David Jakobs dari tunggal putra kelompok TT9-10 dan Agus Susanto dari nomor tunggal putra kelompok TT5.

David Jakobs meraih medali emas setelah pada pertadingan final yang disaksikan Deputi bidang Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Joko Pekik tersebut mengalahkan pemain Sri Lanka Dinesih D Pitiyoge Don Silva dengan skor 3-1 (11-6,11-5,7-11, dan 11-9).

Advertisement

David Jakobs meraih medali emas setelah pada pertadingan final yang disaksikan Deputi bidang Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Joko Pekik tersebut mengalahkan pemain Sri Lanka Dinesih D Pitiyoge Don Silva dengan skor 3-1 (11-6,11-5,7-11, dan 11-9).

Pada game pertama David sempat unggul 1-0 kemudian disamakan menjadi 1-1 setelah itu selalu memimpin dalam perolehan angka sampai posisi 7-2,9-4 dan akhirnya menang 11-6.

Kemudian pada game kedua sempat terjadi posisi imbang beberapa kali 1-1,2-2,3-3, setelah itu selalu unggul dan menyelesaikan game ini dengan 11-5. Pada game ketiga sebenarnya David sempat unggul 6-4 kemudian disamakan menjadi 6-6 setelah itu tertinggal dan kalah dengan angka 7-11.

Advertisement

David Jakobs mengatakan ini merupakan medali emas yang pertama sejak keikutsertaan pada Asian Paragames mengingat pada 2010 di Guangzhou, Tiongkok, hanya meraih medali perunggu.

Ia mengakui pemain daeri Sri Lanka ini merupakan yang pertama kali dihadapi sehingga dirinya belum tahu persis gaya bermainnya tetapi dengan konsentrasi dan bermain fokus dirinya berhasil mengalahkan dia dan meraih medali emas.

“Kekalahan pada game ketiga karena saya lepas kontrol dan dimanfaatkan oleh pemian Sri Lanka tetapi pada game keempat saya kembali fokus dan bermain lebih baik. Saya bersyukur bisa meraih emas karena ini yang pertama kali bagi saya,” katanya.

Advertisement

Sementara itu pada kelompok TT5, Agus Susanto meraih medali emas setelah pada partai final mengalahkan pemain tuan rumah Kim Ki-Young dengan 3-0 (11-8, 13-11, 11-7).

Agus Susanto mengakui terus terang kalau secara teknik lawan lebih unggul tetapi dirinya menerapkan strategi yang berbeda untuk bisa menang lawan dia.

“Kalau kita kalah teknik tentu kita harus main dengan strategi. Sejak awal saya lebih dulu menyerang dia dan tidak memberi kesempatan kepada lawan untuk menyerang saya. Saya tekan terus sehingga dia kewalahan menghadapi bola-bola saya,” katanya.

Advertisement

Pelatih tenis meja Indonesia Rima Ferdianto mengatakan, Agus Susanto cepat melakukan adaptasi terhadap permainan lawan. “Biasanya seorang pemain perlu dua game dulu untuk beradaptasi, ternyata Agus bisa langsung beradaptasi,” katanya.

Menurut dia, lawan memiliki pukulan yang unik yang tentunya menyulitkan lawannya dan Agus langsung beradaptasi untuk menghadapi pukulan tersebut.

“Kami bersyukur bisa meraih dua medali emas dan kita berharap untuk nomor beregu yang dimulai Rabu siang waktu setempat dan finalnya pada Jumat (24/10),” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif