Soloraya
Selasa, 21 Oktober 2014 - 20:30 WIB

TRAGEDI SUKOHARJO : Ini Kronologi Penemuan Mayat Keluarga Kades Puhgogor

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kades Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, Sapta Dandaka (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO—Tragedi Sukoharjo, Kades Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Sapto Dandaka, 49, bersama istri Titik Suryani, 40 dan putra mereka Dwi Pangestu, 12 ditemukan tewas Selasa (21/10/2104) pagi.

 (Baca Juga: Istri kades Mantan Guru SMAN 4 Solo)

Advertisement

Berdasarkan keterangan warga, ketiga korban diketahui tewas ketika kakak kandung korban Bambang Suramto, 45 dan ibu kandung Sukarmi, 67 merasa curiga rumah adiknya Sapta Dandaka masih tertutup rapat.

Padahal, saat itu waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB. Bambang pun kemudian berusaha mengetuk pintu rumah, namun tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah.

(Baca Juga: Ini Surat Wasiat Kades Puhgogor)

Advertisement

Selanjutnya Bambang meminta pertolongan kepada warga sekitar untuk memanggilkan Sapta Dandaka. Karena tidak segera ada jawaban, maka Bambang bersama warga kemudia mendobrak pintu. Warga kaget lantaran melihat Sapta Dandaka dalam posisi gantung diri di pintu yang menghubungkan antara garasi dengan ruang tengah.

Bambang dan warga lainya semakin terkejut setelah mendapati isteri dan anak korban juga sudah tewas.

Pukul 06.50 WIB, Polsek Bendosari menerima laporan warga dan lekas menerjukan timnya. Kapolsek Bendosari AKP I Nyoman Sudana kemudian memimpin anggotanya melakukan pemeriksaan. Mereka pun memasang police line untuk membatasi ruang gerak warga yang ingin melihat dari dekat.

Advertisement

Dilokasi diketahui, Sapta Dandaka tewas dalam posisi gantung diri di lubang angin angin pintu yang menghubungkan antara garasi dengan ruang tengah di rumah korban. Sedangkan isteri dan anaknya ditemukan tewas tergeletak di lantai di ruang tengah sudah dalam posisi tertata. (Baca Juga: Ini Bentuk Surat Wasiat Kades Puhgogor, dari Pujian TMMD hingga Curhat Soal Staf)

Sapta mengalami luka pada bagian leher setelah terjerat seutas tali. Sedangkan isteri dan anaknya luka lebam pada bagian kepala setelah terkena pukulan balok kayu.

“Dugaan sementara dari penyelidikan Sapta Dandaka membunuh isteri dan anaknya sekitar pukul 04.00 terlebih dahulu menggunakan balok kayu baru kemudian gantung diri sekitar pukul 06.00,” ujar AKBP Andy Rifai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif