Soloraya
Selasa, 21 Oktober 2014 - 04:31 WIB

PELANTIKAN JOKOWI-JK : Red Batik Solo Iringi Kirab Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aliansi Mahasiswa Indonesia berunjuk rasa, Senin (20/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, SOLO–Komunitas Rekso Estuning Dumadi Batik (Red Batik) Solo, berkesempatan mengiringi kirab budaya pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Senin (20/10/2014). Sebanyak 100 anggota komunitas Red Batik yang tersebar di Solo, Magelang, Pekalongan, dan Jakarta, siap mengiringi arak-arakan Presiden-Wakil Presiden RI, dengan kostum karnaval bambu kreasi mereka.

Penggagas sekaligus Koordinator Red Batik, Heru Prasetya, mengutarakan pihaknya akan menampilkan karya Umbul Donga Pasar Tradisional untuk mengiringi pelantikan pemimpin RI VII. Tak sekadar hura-hura menunjukkan euforia menyambut presiden baru, karnavalnya kali ini juga menyelipkan segenap doa dan pengharapan kelancaran bagi Jokowi-JK.

Advertisement

“Konsep yang kami tampilkan untuk mengantarkan presiden baru kali ini menampilkan Umbul Donga Pasar Tradisional. Ada 100 personel Red Batik yang terlibat dalam acara ini,” kata Heru, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (19/10/2014) siang.

Heru menjelaskan berbagai warna etnik kebudayaan Jawa akan menghiasi karnavalnya kali ini. “Musiknya akan mengambil kesenian Grasak dari Magelang, elemen batik akan hadir dari Solo dan Pekalongan. Jaringan kami dari Jakarta, Solo, Pekalongan, dan Magelang ini kemudian akan menyatu dalam satu konsep arak-arakan,” paparnya.

Menurut Heru, keterlibatan pihaknya dalam karnaval yang melibatkan 100 anggota kelompok komunitasnya merupakan pesanan khusus dari Jokowi. “Kami diundang secara khusus oleh Pak Jokowi. Sepekan yang lalu, Bapak [Jokowi] mengundang secara langsung lewat asistennya,” ujarnya.

Advertisement

Disinggung mengenai persiapan karnaval yang terbilang mepet tersebut, Heru mengungkapkan pihaknya tidak mengalami kesulitan yang berarti. “Kebetulan anggota kami sudah siap dengan kostum bambu rancangan mereka. Tinggal berkoordinasi dengan jaringan kami [peserta workshop pembuatan kostum berbahan alam Red Batik] di luar kota dan menyatukan konsep,” tutupnya.

Pada kirab yang mengambil rute Bundaran Hotel Indonesia menuju Jl. Jenderal Sudirman, Jl. MH Thamrin, Jl. Medan Merdeka Barat, dan berakhir di lapangan Monumen Nasional (Monas) ini, kelompok kreatif perancang kostum kolektif tersebut bakal tampil bersama penari reog Ponorogo, komunitas sepeda bambu, pemusik perkusi, marching band, sampai pemulung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif