News
Selasa, 21 Oktober 2014 - 17:30 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Calon Menteri, Komarudin Hidayat, Hendropriyono, hingga Yuddy Chrisnandi ke Istana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Istana Negara (Detik)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi, mendatangi Istana Merdeka. Ia dipanggil Presiden Joko Widodo terkait pencalonannya sebagai menteri. Baca: Inilah Calon Kuat Menteri, dari Rini Soemarno hingga Puan Maharani.

Ia mengaku sebelumnya dihubungi oleh Deputi Transisi, Andi Widjajanto, dan Hasto Kristiyanto untuk datang ke Istana. “[Dihubungi] mas Andi dan mas Hasto,” katanya sebelum meninggalkan Istana Merdeka menggunakan mobil VW Caravelle, Selasa (21/10/2014).

Advertisement

Yuddy Chrisnandi menjelaskan cuma mengobrol santai dengan Jokowi terkait kampanye pemilu presiden (Pilpres) 2014 beberapa waktu lalu. Selain itu juga bicara tentang pencalonannya sebagai salah satu menteri kabinet Jokowi-JK. Ia berharap namanya masuk daftar menteri yang akan diumumkan Jokowi secepatnya. “Mudah-mudahan,” jelas Yuddy.

Menurutnya, dari partai Hanura cuma satu calon menteri yang diajukan kepada Jokowi. Ia juga belum tahu kapan susunan kabinet Jokowi-JK diumumkan. “Kurang tahu,” ujarnya singkat.

Selain itu, Jokowi hari ini memanggil sejumlah tokoh partai dan kalangan profesional terkait pencalonannya sebagai menteri. Beberapa nama yang datang ke Istana yakni politikus PDIP, Aria Bima; Ketum PKB, Muhaimin Iskandar; mantan Kepala BIN, Hendropriyono; Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, dan mantan Rektor Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komarudin Hidayat.

Advertisement

Infomasi yang diperoleh Bisnis/JIBI menyebutkan dengan menaiki mobil VW Caravelle B 1826 RFT, Komarudin masuk komplek Istana Merdeka dan berusaha menghidari kejaran wartawan. Kuat dugaan, Komarudin ditawarkan presiden untuk menduduki jabatan Menteri Pendidikan.

Selain Komarudin, Jokowi hari ini telah memanggil Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskdandar dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Aditya Swara dan Ketua DPP PDIP, Aria Bima.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif