News
Senin, 20 Oktober 2014 - 10:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Jokowi Teleconference dengan Warga Solo hingga Penelitian Dosen Dituding Berorientasi Pangkat

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 20 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Perayaan pelatikan Presiden Joko Widodo jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (20/10/2014). Diberitakan Jokowi bakal menyapa warga Solo lewat teleconference seusai dilantik menjadi presiden, Senin (20/10).

Sementara perayaan meriah terasa di gelaran car free day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi, Solo.  Puluhan foto Joko Widodo (Jokowi) berukuran 5 sentimeter x 4 sentimeter terpajang rapi di arena CFD.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 20 Oktober 2014, berikut;

PELANTIKAN PRESIDEN: Jokowi bakal Teleconference dengan Warga Solo

Advertisement

PELANTIKAN PRESIDEN: Jokowi bakal Teleconference dengan Warga Solo

Joko Widodo (Jokowi) bakal menyapa warga Solo lewat teleconference seusai dilantik menjadi presiden, Senin (20/10). Hal tersebut disampaikan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di Loji Gandrung Solo, Minggu (19/10). Menurut dia, kepastian tentang teleconference didapatkan saat Rudy berjumpa Jokowi di Jakarta, akhir pekan lalu.

“Teleconference akan dilaksanakan pada besok [Senin] malam. Adalima sampai tujuh kota yang akan disapa Jokowi di antaranya Makassar, Solo, dan Jakarta,” ujar Rudy.

Advertisement

(Baca Juga: Keluarga Tiba di Rumah Dinas Jokowi, Tirakatan di Kamar Bung Karno Antarkan Jokowi Jadi Presiden)

PRESIDEN BARU: Syukuran Lewat Foto hingga Potong Tumpeng

Puluhan foto Joko Widodo (Jokowi) berukuran 5 sentimeter x 4 sentimeter terpajang rapi di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/10). Foto-foto itu sebagian besar diambil saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Advertisement

Salah satunya foto Jokowi dan F.X. Hadi Rudyatmo [saat masih menjadi Wakil Wali Kota Solo) menunggangi kuda dalam sebuah acara kirab di Solo. Pengunjung pun tertarik mengabadikan deretan foto-foto Jokowi dengan kamera ponsel mereka.

Sementara itu, di bagian lain arena car free day, tepatnya di depan halte Bus Batik Solo Trans (BST), ada dua meja kayu berukuran mini. Di meja tersebut ada tiga tumpeng yang dikerumuni para pengunjung CFD.

Dua tumpeng berwarna kuning, sedangkan satu tumpeng lainnya berwarna putih Seorang pria yang mengenakan baju biru lengan pendek kemudian membaca doa. Setelah doa selesai, dalam sekejap tumpeng dan 1.000 takir ludes yang disediakan diserbu oleh pengunjung. Tidak hanya berebut tumpeng, para peserta juga berebut 500 topeng bergambar Jokowi yang disediakan panitia.

Advertisement

Kordinator Bidang Sosial dan Pendidikan, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta, Almunawar, 54, mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur karena hari ini Jokowi bakal resmi dilantik sebagai presiden.

(Baca Juga: Bunga untuk Jokowi Berderet di Solo, Warga Solo Tumpengan di Arena CFD)

KEMAJUAN PENDIDIKAN: Penelitian Dosen Dituding Berorientasi Pangkat

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiaji, menilai mayoritas penelitian dosen menghamburkan uang negara karena hanya berorientasi pada kenaikan pangkat. Menurut dia, penelitaan tersebut akhirnya kurang dirasakan manfaat positifnya oleh masyarakat.

“Jumlah dosen kita [Indonesia] ada sekitar 300.000 orang, tetapi penelitian itu perginya kemana tidak jelas. Mayoritas hanya untuk kepentingan naik pangkat dan selesai,” ujar dia saat ditemui wartawan belum lama ini di ruang kerjanya.

Bambang juga menyoroti banyaknya penelitian yang bertolak belakang dengan pengembangan industri di dalam negeri. Hal itu terjadi, kata dia, disebabkan dosen yang menempuh studi di luar negeri sering kali melakukan penelitian untuk negara asing. Akibatnya, Indonesia dirugikan karena hasil penelitian diperuntukkan negara asing. “Kalau seperti itu, biaya riset menjadi mubazir dan eman-eman,” papar dia.

Menurut Bambang, penelitian dosen Indonesia lebih bermanfaat ketika menyoroti masalah dalam negeri, seperti pertanian dan pangan. Selain itu, hasil penelitian juga harus ditindaklanjuti dengan serius, bukan berhenti karena penelitian telah selesai.

LOMBA BAYI: Kekompakan, Ekspresi dan Gaya Jadi Penentu

Suasana meriah tercipta di lantai I Luwes Lojiwetan Solo, Minggu (19/10) siang. Suara tangisan bercampur jadi satu dengan suara tertawa dari para bayi dan anak balita yang berada di tempat tersebut. Mereka hadir untuk berpartisipasi dalam acara Journey to The Ranch with Baby Happy Body Fit.

Simak ulasan lengkapnya di Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 20 Oktober 2014.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif