Young
Senin, 20 Oktober 2014 - 12:16 WIB

PEMERINTAHAN BARU : Harapan Anak Muda, Wujudkan Janji-Janji Kampanye! (Bagian I)

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (JIBI/Solopos/Antara)

Joko Widodo (JIBI/Solopos/Antara)

Babak baru perjalanan bangsa Indonesia ditandai dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2014, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Seperti apa harapan anak muda pada mereka?
Advertisement

Seorang mahasiswi sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang juga Wakil Presiden BEM Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR), Zahra Zulfi, berharap sistem pemerintahan baru di tangan Jokowi nantinya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Goncangan-goncangan politik yang memecah belah sistem pemerintahan Indonesia pun diharapkan tidak akan terjadi lagi. “Semoga apa yang sudah di janjikan oleh Jokowi bukan sekadar pencitraan saja,” tuturnya.

Begitu pula harapan Cici Marlina, Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Scienta Fakultas MIPA UNS. “Tolonglah terbuka tentang apa saja kepada masyarakat, terutama terbuka kepada masyarakat awam” kata mahasiswa jurusan Fisika ini saat ditemui Espos, akhir pekan lalu.

Aktivis pers kampus lainnya, Hanputro Widyono, juga menginginkan adanya realisasi dari janji-janji di masa kampanye. “Jika Jokowi memang mau membangun pemerintahan yang lebih baik, kuncinya cuma satu, yaitu wujudkanlah janji-janji yang sudah diucapkan pada rakyat,” kata Pemimpin Umum LPM Kentingan, UNS, ini.

Advertisement

Sudarno, Presiden BEM Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, melontarkan harapan pada peningkatan dan pengembangan seni dan budaya. Selama ini menurutnya budaya dan seni Indonesia kurang diperhatikan oleh pemerintah, hingga akhirnya beberapa budaya lokal diklaim oleh negera lain. “Sekarang ini sudah banyak orang dari negara asing yang mempelajari tari-tarian negara kita. Rasanya ironis saja jika suatu hari nanti kita harus mempelajari kebudayaan kita sendiri di negeri orang. Semoga hal itu tidak terjadi,” ujar mahasiswa jurusan tari ini. “Yang penting Jokowi tidak lupa asal usulnya, jangan jadi kacang yang lupa kulitnya,” imbuh Ibnu Athaillah, mahasiswa desain interior ISI Surakarta yang juga Pemimpin Umum LPM Intuisi ISI.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif