Jogja
Senin, 20 Oktober 2014 - 03:20 WIB

Distribusi Raskin Bantul Mundur, Apa Alasannya?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Harianjogja.com, BANTUL– Penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) di Kabupaten Bantul mundur dari jadwal.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul Mahmudi menyatakan sesuai jadwal, raskin disalurkan setiap bulan. Namun untuk jatah alokasi raskin bulan September baru dapat disalurkan Oktober ini.

Advertisement

Mundurnya distribusi raskin itu disebabkan dua hal. Pertama karena terkait masalah kesiapan distribusi raskin dari Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY serta kebijakan memperketat penyaluran raskin oleh pemerintah kecamatan maupun desa agar bantuan itu tepat sasaran.

“Sekarang ini pemerintah desa dan kecamatan mau menyalurkan kalau uang untuk membeli raskin sudah ada. Jadi ada uang ada barang,” terang Mahmudi pekan lalu.

Hal itu kata dia, agar raskin tersebut benar-benar diterima oleh yang berhak. Selama ini menurut dia, ditengarai masih ada raskin yang justru dibeli oleh pedagang lantaran belum siapnya warga miskin membeli beras tersebut.

Advertisement

“Jadi penerima raskin harus menyiapkan uang, jangan sampai diambil bakul [pedagang],” jelasnya.

Sesuai ketentuan, warga miskin berhak menerima 15 Kg raskin per bulan. Harga per Kg raskin dijual ke warga miskin seharga Rp1.600. Di Bantul, total kepala keluarga (KK) penerima raskin tahun ini tercatat 88.611 KK atau disebut rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM). Dengan begitu, total raskin yang disalurkan ke Bantul selama 2014 sebanyak 1,3 juta Kg dengan dana yang diperoleh pemerintah sebesar Rp2,1 miliar.

Sementara itu, untuk penyaluran jatah raskin bulan Oktober, Dinas Sosial belum dapat memastikan kapan akan terlaksana. Diharapkan, raskin tersalur Oktober ini. Terkait, penyaluran raskin ke-13 dan 14, sampai saat ini belum ada informasi dari pemerintah pusat. Biasanya setiap tahun ada tambahan raskin ke-13 dan 14 menyesuaikan momen hari raya.

Advertisement

“Karena belum ada informasi dari pusat, hitungan kami raskin tahun ini masih 12 kali,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif