Jogja
Senin, 20 Oktober 2014 - 23:40 WIB

Dilalui Kendaraan Berat, Ini Kerusakan di Jalur Selatan Jawa Wilayah Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angkutan barang melintas di Jalan Nasional yang berada di kawasan Dudukan KM 19, Desa Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Selama beberapa bulan, arus lalu lintas jalur Pantai Utara Jawa dialihkan ke Jalur Pantai Selatan Jawa akibat rusaknya Jembatan Comal di Pekalongan, Jawa Tengah.

Jalan Nasional di wilayah Kulonprogo tak luput dilalui kendaraan berat dan dampaknya sejumlah fasilitas jalan dan lalu lintas mengalami kerusakan. Kerugian diperkirakan hingga belasan juta rupiah.

Advertisement

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kulonprogo Joko Purnomo mengatakan, akibat pengalihan arus tersebut setiap hari Jalan Nasional selalu dilalui kendaraan berat.

“Kendaraan bertonase berat setiap hari melalui Jalan Nasional. Apalagi aspal jalan-jalan tersebut masih relatif baru. Beberapa juga sudah mulai tampak ada retakan,” ujar Joko, Minggu (19/10/2014).

Advertisement

“Kendaraan bertonase berat setiap hari melalui Jalan Nasional. Apalagi aspal jalan-jalan tersebut masih relatif baru. Beberapa juga sudah mulai tampak ada retakan,” ujar Joko, Minggu (19/10/2014).

Joko mengatakan, kepadatan arus lalu lintas cukup sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Akibatnya, sejumlah fasilitas jalan umum dan rambu lalu lintas mengalami kerusakan.

“Sementara ini baru ada tiga yang teridentifikasi. Seperti di Jembatan Bantar ada dua kasus kecelakaan yang terjadi beberapa bulan lalu, dan satu lagi di perempatan lampu merah Desa Tambak, Pengasih,” jelas Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishubkominfo Kulonprogo Hermawan Santosa.

Advertisement

Kecelakaan pertama berada di sisi utara jembatan dan kecelakaan kedua terjadi di sisi selatan. Namun, lanjut dia, untuk kerusakan di Jembatan Bantar, Sentolo masih dalam proses pemeriksaan, pendataan dan penghitungan kerugian.

“Fasilitas yang rusak di Jembatan Bantar, tidak hanya wewenang kami. Ada juga wewenang dari Bina Marga Kulonprogo dan Provinsi. Untuk itu, masih dalam proses pemeriksaan, pendataan dan penghitungan kerugian. Tapi jumlah kerugiannya cukup besar,” papar Hermawan.

Selain itu, kerusakan fasilitas jalan umum juga terjadi di Perempatan Tambak, Desa Pengasih. Akibat tinggi muatan sebuah truk pengangkut mobil, beberapa kabel optik, kabel listrik dan tiang apill mengalami kerusakan.

Advertisement

“Ada truk trailer mengangkut mobil. Lalu karena ketinggiannya melebihi batas normal, akhirnya membuat kabel listrik dan kabel telepon tersangkut muatan tersebut. Sekitar 200 meter kabel optik milik Telkom rusak, bahkan satu jaringan listrik warga rusak,” kata Hermawan.

Hermawan menambahkan, nilai kerugian yang baru bisa dihitung baru di satu titik saja. Sedangkan, beberapa titik lain masih dalam pengecekan dan pendataan.

Dia menjelaskan, rincian kerugian untuk di Perempatan Tambak antara lain, tiang alat pengatur isyarat lalu lintas (Apill) dengan nilai kerugian sekitar Rp4 juta, jaringan Telkom dan tiga buah tiang dengan nilai kerugian sekitar Rp13,9 juta.

Advertisement

“Baru satu titik saja sudah sampai Rp17 jutaan. Apalagi di titik lain, Jembatan Bantar juga kemungkinan nilai kerugian cukup besar,” jelas Hermawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif