SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Candi Borobudur (JIBI/Solopos/dok)
Kanalsemarang.com, MAGELANG – Para perajin batik kawasan Candi Borobudur dinilai memiliki komitmen untuk memperkuat kelembagaan mereka agar pada masa mendatang semakin mandiri dalam pengembangan usaha.
Penilaian itu disampaikan Koordinator Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Magelang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Venny Asyita.
“Dari aspek kelembagaan, kelompok-kelompok batik yang sudah ada masih tetap eksis dan ada keinginan dari para perajin untuk memperkuat kelembagaan tersebut untuk mandiri,” katanya seperti dikutip Antara, Jumat (17/10/2014).
Ia mengatakan hal itu saat pembukaan pameran batik di Pendopo Museum Karmawibangga, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang diikuti berbagai kelompok pembatik kawasan Candi Borobudur, 17-19 Oktober 2014.
Para perajin batik setempat, katanya, telah bersepakat untuk secara rutin menggelar pertemuan di kelompok kecil masing-masing, untuk berbagi informasi tentang pengembangan produk usaha mereka.
“Pertemuan itu sebagai kesempatan berbagi informasi terkait dengan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam pengembangan batik di Magelang, terutama di kawasan Candi Borobudur,” katanya.
Pada masa mendatang, katanya, persaingan produk batik makin ketat sehingga para perajin batik kawasan Candi Borobudur perlu meningkatkan kemampuan inovasi produk, memperhatikan masalah persaingan harga, bersinergi secara berkelanjutan di antara kelompok mereka dan para pemangku kepentingan.
Kemenparekraf, katanya, akan terus melakukan pendampingan menyangkut penguatan kelembagaan dan manajeman pemasaran, serta kemitraan dengan berbagai pihak eksternal.
Selama tiga tahun terakhir, katanya, berbagai program SKR Magelang telah mendorong kapasitas mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan batik kawasan Candi Borobudur.