News
Minggu, 19 Oktober 2014 - 13:39 WIB

PELANTIKAN JOKOWI-JK : "Mending Pesta Rakyat Dibandingkan Pernikahan Raffi Ahmad"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta Pesta Rakyat foto bersama seusai menggelar upacara di Joho, Sabtu (18/10/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Ada yang tidak biasa pada kegiatan hari bebas berkendara atau car free day di sepanjang jalan protokol Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (19/10/2014) pagi ini.

Ini karena kegiatan rutin sepekan sekali itu dilakukan hanya sehari sebelum Indonesia menyambut Presiden dan Wakil Presiden baru yang akan dilantik 24 jam kemudian di Gedung MPR/DPR/DPD. Namun sebagian besar orang yang diantaranya partisipan tetap kegiatan-kegiatan pada car free day mengaku mengetahui Jakarta tengah berbenah menjelang pelantikan itu.

Advertisement

Antara melaporkan beberapa pendapat warga DKI Jakarta mengenai pesta rakyat yang akan digelar besok. Sebagian besar dari mereka antusiastis menyambut acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden baru Indonesia, Senin (20/10/2014) besok. Namun sebagian lagi menganggap tak mementingkan acara itu.

“Ini momen terbaik untuk Indonesia saat ini di mana besok ada pesta rakyat, kita masyarakat menyaksikan presiden terpilih, saudara Joko Widodo,” kata Samuel Hutapea, 29, dalam acara CFD di Silang Monas, Minggu, dengan menyebut Jokowi sebagai “saudara”.

Advertisement

“Ini momen terbaik untuk Indonesia saat ini di mana besok ada pesta rakyat, kita masyarakat menyaksikan presiden terpilih, saudara Joko Widodo,” kata Samuel Hutapea, 29, dalam acara CFD di Silang Monas, Minggu, dengan menyebut Jokowi sebagai “saudara”.

Samuel menilai positif acara pesta rakyat yang diadakan untuk pertama kalinya diadakan di mana semua orang dapat berkumpul, mulai dari relawan, masyarakat biasa, hingga orang-orang penting. Samuel bahkan rela untuk cuti bekerja esok hari demi mengikuti rangkaian acara pelantikan Jokowi, mulai dari kirab budaya hingga konser Salam 3 Jari. Dia menganggap perhelatan itu sama sekali tidak berlebihan.

“Ini kan buat masyarakat juga, masyarakat yang menikmati, dari pada duitnya buat korupsi, mendingan kita pakai buat pesta rakyat,” ujar Samuel.

Advertisement

“Kalau pesta rakyat gini kan semua bisa merasakan, dibandingkan [acara pernikahan] Raffi Ahmad, itu terlalu mewah, kesannya terlalu hura-hura walaupun duit pribadi, tapi kan yang nikmatin juga kalangan tertentu. Kalau ini kan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati,” sambung Mujahrona, ibu rumah tangga berusia 50 tahun.

Fasya Akbari, 19, mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta, menimpali pesta rakyat lebih pantas diadakan, dengan alasan apa pun. “Enggak berlebihan, pantas lah, itu (pesta rakyat) kan perayaan lima tahun sekali doang, enggak apa-apa lah,” katanya.

Sebaliknya, Abdul Rosyid, 43, menilai acara pesta rakyat yang mengikuti pelantikan di Gedung MPR besok itu sedikit berlebihan. “Bagus sih ada pesta rakyat, tapi menurut saya berlebihan, alangkah eloknya kalau sewajarnya saja, takutnya nanti ada kecemburuan dari pihak lain,” ujarnya.

Advertisement

“Kalau sampai berlebihan atau apa, pakai anggaran-anggaran apa gitu, kasian Pak Jokowi kalau nanti kena masalah,” kata Abdul.

Mulyanto, 54, juga menyarankan agar dana pesta rakyat dialokasikan ke kegiatan yang lebih tepat. “Di Jakarta ini masih banyak anak-anak yang buku-buku materi saja harus fotokopi, itu kenapa? Apa dananya kurang? Kalau kurang ya tolong dibantulah, dialokasikan ke situ anggarannya,” katanya.

Meskipun demikian, keduanya mendukung penuh pelantikan Jokowi besok. “Kami sebagai warga negara Indonesia mendukung penuh pelantikan Pak Jokowi. Semoga acaranya berjalan lancar, tertib, aman, di bawah pemerintahan Pak Jokowi negara Indonesia juga makin aman, sentosa, maju, nama Indonesia terkenal di kancah internasional,” kata Abdul Rosyid.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif