SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, PURWOKERTO — Rider Kota Bengawan, Agus “Iwan” Setiawan, memang hanya
mampu merebut posisi kedua di podium kelas MP-1 (125 cc 4 tak tune up seeded) pada seri terakhir Kejurnas Motoprix 2014 Region Jawa. Namun hasil di Sirkuit GOR Satria, Purwokerto, Minggu (19/10/2014) itu, sudah
cukup memastikan Iwan tampil sebagai juara umum.
Pada kelas paling bergengsi di Motoprix itu, Iwan sebenarnya mengawali start dari posisi terdepan, setelah pada babak kualifikasi, Sabtu (18/10), tampil sebagai yang tercepat. Namun, saat balapan torehan
gemilang itu gagal dipertahankan Iwan.
Rider 16 tahun itu kalah bersaing dengan Willy Hammer, rider asal tim Astra Motor Racing Team Jogjakarta. Meski demikian, tambahan 20 poin,
yang diraihnya dari posisi runner up, cukup membuat posisinya di puncak klasemen tak tergoyahkan, dengan torehan 142 atau unggul 20
poin dari rival terdekatnya, Sulung Giwa asal Jawa Timur.
“Memang tampil sebagai runner up di seri terakhir ini tidak sesuai dengan prediksi kami. Namun, kami cukup memberi apresiasi, karena ia
mampu memastikan gelar juaranya di seri ini,” ujar ketua Federasi Olahraga Balap Motor (FOBM) Kota Solo, Lilik Kusnandar, saat dihubungi Espos, seusai balapan.
Jika di kelas MP-1 Iwan mampu memastikan gelar juara, maka hal berbeda justru terjadi di kelas MP-2 (110 cc 4 tak tune up seeded). Di kelas
MP-2, Iwan harus puas menempati urutan kedua klasemen, setelah gagal
menambah poinnya saat balapan seri terakhir.
Di seri terakhir, Iwan gagal menambah poinnya setelah terlibat tabrakan dengan rider Jatim lainnya, Syahrul Amin, di lap ke-18. Ambisinya menyalip posisi Sulung dari puncak klasemen pun gagal terlaksana.
“Sebenarnya kalau tidak jatuh, saya rasa Iwan bisa menyalip Sulung. Sayang, ia tabrakan dan posisi juara pun diklaim Sulung, yang sekaligus memastikan gelar juara umum di MP-2,” imbuh Lilik, yang
turut menyaksikan aksi Iwan secara langsung di Purwokerto.
Dengan hasil Iwan pun tetap berada di urutan kedua, dengan torehan 124 poin. Ia tertinggal cukup jauh dari Sulung, yang sukses merengkuh gelar juara MP-2, dengan nilai 150.
“Enggak apa-apa. Yang penting, dengan hasil di MP-1 dan MP-2 ini, Iwan bisa naik kelas. Ia tak lagi balapan di Motoprix musim depan, tapi di kelas tertinggi, yakni Indoprix,” pungkas Lilik. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)
