Soloraya
Sabtu, 18 Oktober 2014 - 12:00 WIB

MALAM 1 SURO SOLO : Kisah PB II Saat Minta Kerbau Kiai Slamet Cari Lokasi Keraton

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Kisah mitologis tak bisa dilepaskan dari kerbau albino atau kerbau bule yang dikenal sebagai Kerbau Kiai Slamet. Kisah ini telah dimulai sejak Paku Buwono (PB) II. Hingga kini, hewan bertanduk dua ini dinilai masih keramat.

Sejarah Kerbau Kiai Slamet muncul dalam beberapa literature. Namanya disebut dalam syair Babad Giyanti yang oleh pujangga kuno, Yosodipuro seperti ditebitkan 1937-1939. Babad Sala yang disusun Raden Mas Said juga sempat menceritakan kerbau ini.

Advertisement

Kisah mitologis Kerbau Kiai Slamet dumulai sejak Raja Keraton Solo, PB II mencari lokasi pendirian Keraton. Diceritakan sang raja membawa membawa serta kawanan kebo bule berjumlah puluhan ekor untuk mencari tempat yang ditentukan.

Babad Sala tidak menjelaskan alasan kenapa PB II memberlakukan kebijakan demikian. Syair Macapat Babad Giyanti samara-samar menyebut Kerbau Bule punya kemampuan khusus yang melekat dari kebiasaannya kirab pusaka Kiai Slamet.

Seperti diketahui Kerbau Bule ini dipakai PB II untuk kirab pusaka bikinan Kiai Slamet. Karenanya kerbau ini sering disebut Kerbau Kiai Slamet. Masyarakat familiar pula dengan sebutan “Kebo Kiai Slamet”.

Advertisement

RM Said dalam riwayatnya menyebut “Karena PB II beranggapan, di mana kebo bule berdiam di suatu tempat maka di situlah lokasi pendirian baru keratin.”

Setelah berjalan puluhan kilometer untuk mencari lokasi keraton, Raja PB II melihat si kerbau menghentikan langkah kakinya cukup lama di sebuah tempat. Setelah ditunggu beberapa hari tak kunjung berpindah tempat, sang raja berkeyakinan bahwa di tempat kebo bule berhenti itulah Keraton Surakarta bisa dibangun.

Alhasil, hingga sekarang lokasi pendirian Keraton Kasunanan Surakarta tetap berada di jantung kota. Karena berjasa atas penentuan lokasi pembangunan keraton, maka posisi kesakralan kebo bule Kiai Slamet menjadi sangat penting bagi warga Solo. Kebo Kyai Slamet merupakan pepunden keramat bagi warga lokal.

Advertisement

Sebab, setiap Malam 1 Suro seluruh masyarakat Surakarta tumplek blek memadati jantung pusat kota untuk melihat dari dekat iring-iringan kawanan kebo Kiai Slamet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif