News
Jumat, 17 Oktober 2014 - 11:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini : Kerbau Kiai Slamet Ditusuk, Warga Keluhkan Polusi Udara TPA Putri Cempo hingga Bursa Anthurium

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 17 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Kerbau Kiai Slamet milik Keraton Solo ditusuk di leher dan perut. Penusukan itu terjadi di wilayah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Rabu (15/10/2014). Pelaku diduga sudah merencanakan penusukan sejak jauh hari.

Wakil Pengageg Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan kerbau yang ditusuk itu bernama Bagong, keturunan inti dari Kiai Slamet. Namun karena suka bertarung, kerbau tersebut akhirnya dilepas di wilayah Solo Baru, Grogol.

Advertisement

Kabar ini jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (17/10/2014). Selain itu ada pula berita soal polusi udara yang disebabkan TPA Putri Cempo hingga bursa tanamah Anthurium. Simak daftar beritanya berikut;

PELIHARAAN KERATON: Kerbau Bule Keturunan Kiai Slamet Ditusuk

Advertisement

PELIHARAAN KERATON: Kerbau Bule Keturunan Kiai Slamet Ditusuk

Salah satu kerbau bule keturunan Kiai Slamet ditusuk orang tak dikenal di leher dan perutnya. Penusukan itu terjadi di wilayah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Rabu (15/10). Pelaku diduga sudah merencanakan penusukan sejak jauh hari.

Wakil Pengageg Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan kerbau yang ditusuk itu bernama Bagong, keturunan inti dari Kiai Slamet. Namun karena suka bertarung, kerbau tersebut akhirnya dilepas di wilayah Solo Baru, Grogol.

Advertisement

POLUSI UDARA: Warga Keluhkan Asap Putri Cempo

Warga Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, mengeluhkan asap dari pembakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo. Mereka meminta pembakaran sampah segera dihentikan. Warga Plesungan menganggap asap dari Putri Cempo tersebut dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

Salah satu warga Dukuh Sulurejo, Plesungan, Jarot Mulyanto, mengatakan saat ini ada enam dusun di Desa Plesungan yang terkena dampak pembakaran sampah TPA Putri Cempo. Keenam dusun tersebut yaitu Sulurejo, Malangrejo, Jengglong, Ingasrejo, Rejosari, dan Blokombo.

Advertisement

”Tebalnya asap dari pembakaran sampah itu menyebabkan banyak anak-anak yang batuk, begitu juga warga yang sudah dewasa,” terang dia kepada Espos, Kamis (16/10). Menurut Jarot, bahkan ada beberapa warga yang terpaksa mengungsi untuk menghindari asap tersebut.

Dia mengatakan gangguan asap dari pembakaran sampah TPA Puteri Cempo hampir muncul setiap tahun. “Sudah sekitar empat tahun ini. Setiap kemarau pasti muncul asap pembakaran,” papar dia. Terkait masalah itu warga sudah berupaya untuk melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

(Baca Juga: Warga Plesungan Terganggu Asap Pembakaran Sampah Putri Cempo, Calon Investor Putri Cempo Solo Harus Punya Modal Rp1 Triliun)

Advertisement

TANAMAN HIAS: Berharap Pamor Anthurium Kembali Meroket

Berbagai tanaman hias yang didominasi anthurium ditata berjajar sepanjang trotoar sisi timur Setda Sragen. Di lokasi tersebut memang sedang digunakan untuk menggelar acara bursa tanaman hias. Sebanyak 13 penguasa ambil bagian dalam kegiatan yang dibuka sejak akhir pekan lalu dan akan berakhir pada Minggu (19/10) tersebut.

Bursa tanaman hias itu digelar sebagai rangkaian Kontes Nasional Anthurium bertema Semarak Anthurium di Bumi Sukowati pada Sabtu (18/10) mendatang. Pihak penyelenggara berharap kegiatan ini bisa mengangkat lagi pamor Anthurium yang kini meredup.

Salah satu panitia kegiatan, Joko, mengungkapkan event tersebut ditunggu para penggemar anthurium di Bumi Sukowati. “Dari penggemar dan kolektor anthurium di Sragen, event ini selalu ditunggu,” kata dia saat ditemui Espos di sela-sela bursa, Kamis (16/10).

TINDAK KEJAHATAN: Dikejar, Pencuri Onthel Sebar Uang

Banyak cara dilakukan orang untuk menghindari masalah. Cara yang dilakukan pencuri onthel ini terbilang unik. Dia menyebar uang pecahan Rp50.000 sebanyak 12 lembar di jalan saat dikejar warga yang berusaha menangkapnya.

Aksi sebar uang itu dia lakukan untuk mengecoh warga yang mengejarnya. Alih-alih dipunguti, warga tak menggubris duit yang bertebaran itu tetapi malah terus mengejar. Pencuri itu akhirnya berhasil dibekuk.

Aksi yang sempat menghebohkan warga itu dilakukan Agus, 30, pekerja bangunan asal Kranggan Jetis, Grogol, Sukoharjo. Peristiwa terjadi di Serengan, Solo, Selasa (14/10).

Dia merupakan tersangka pencurian sepeda kayuh milik anak dari Eko Harjanto, 42, warga Baron Cilik RT 003/RW 006, Bumi, Laweyan, Solo.

(Baca Juga: Takut Ditangkap Massa, Maling Sepeda Sebar Uang di Jalan, Pencuri Sepeda Dipertemukan dengan Wartawan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif