Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Mengetahui kondisi warga masih kekeringan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul masih melakukan dropping air bersih ke sejumlah wilayah Gunungkidul.
Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwiwarna Widinugro mengaku sudah mengalokasikan Rp500 juta untuk dropping air.
“Dana yang kami sediakan untuk dropping air Rp829 juta. Kami akan terus melakukan dropping hingga dananya habis terpakai. Kami alokasikan dana itu untuk 3.520 tangki air,” ujar dia.
Dwiwarna menambahkan, Dinsosnakertrans Gunungkidul hanya bersifat me-back up kebutuhan air bersih di masyarakat. Menurutnya, back up diberikan kepada kecamatan yang belum memiliki tangki sendiri serta kecamatan yang sudah memiliki tangki namun belum bisa menjangkau seluruh daerah.
Menurut Dwiwarna, kekeringan menjadi masalah klasik bagi warga Gunungkidul. Menurutnya, setiap tahun warga yang terdampak kekeringan sekitar 100.000 jiwa. Namun, bantuan hanya disalurkan kepada warga yang benar-benar tidak mampu.