Sport
Jumat, 17 Oktober 2014 - 06:25 WIB

KARIR PEMAIN : Hazard: Saya Butuh Kritik Mourinho

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Eden Hazard mengaku kritikan dari Mourinho membuat motivasi bermainnya tumbuh. Ist/3news.com.nz

Solopos.com, LONDON — Gelandang Chelsea, Eden Hazard, meyakini kritik yang diberikan manajer Jose Mourinho sangat berguna untuk meningkatkan potensinya di Stamford Bridge.

Sebelumnya, Mourinho pernah menganalisis performa Hazard selama memperkuat klub berjuluk The Blues itu. Pelatih asal Portugal itu mengaku kecewa pada buruknya performa Hazard yang mengakibatkan kekalahan Chelsea dari Atletico Madrid di semifinal Liga Champions musim lalu.

Advertisement

Kendati demikian, pemain berpaspor Belgia itu mengaku tak sakit hati mendengar kritik tajam Mourinho. Menurutnya, komentar Bos The Blues itu merupakan cara untuk mendongkrak bakatnya menjadi pemain kelas dunia.

“Saya masih tetap menaruh respek terhadap Mourinho. Dia adalah pelatih terbaik di dunia dan dia memberi saya banyak kepercayaan,” kata Hazard, seperti dilansir Soccerway, Kamis (16/10/2014).

Hazard merasa pelatih berusia 51 tahun itu selalu menaruh perhatian besar kepada dia. Jadi, meski kerap melontarkan kritik tajam, Mourinho tetap saja memasukkan Hazard dalam daftar pemain pilihannya.

Advertisement

“Meski setelah pertandingan yang buruk, dia [Mourinho] kembali membawa saya. Dia akan mengatakan sindiran kecil ‘Hari ini kami hanya bermain dengan 10 pemain’, tapi hanya berhenti di sana. Dia meninggalkan saya sendirian dan tidak menghampiri saya,” ujar dia.

“Ini kali pertamanya saya mengenal sindiran seperti ini dari seorang pelatih. Pelatih lain berusaha melindungi saya. Tapi, dia [Mourinho] sangat ingin lebih mengeksplorasi potensi saya dan dia melakukan apapun untuk mewujudkan itu,” sambung Hazard.

Awalnya, Hazard mengaku kaget dengan gaya pelatihan yang diterapkan Mourinho. Pemain berusia 23 tahun itu bahkan pernah dibuat stres dalam laga pertamanya bersama Chelsea, dua tahun silam.

Advertisement

“Saya ingat saat mengikuti laga uji coba perdana di Asia bersama dia [Mourinho]. Dia membunuh saya satu atau dua kali, kemudian saya berpikir ‘Baiklah, ini gaya Mourinho’. Saat dia menatap mata Anda, Anda akan merasa seperti target baginya sehingga memiliki perasaan yang sangat tidak enak,” ulas dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif