News
Kamis, 16 Oktober 2014 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Capjiki Boyolali, Polemik Grojogan Sewu hingga TNI Military Festival

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 16 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Aktivitas perjudian capjiki di Boyolali kembali jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (16/10/2014). Dilaporkan, Kapolsek Banyudono, AKP Wahidin, mengatakan dalam waktu tiga pekan terakhir satu pengepul atau penambang capjiki telah dibekuk polisi. Menurut Wahidin, setelah penangkapan tersebut, aktivitas perjudian capjiki di wilayahnya meredup.

Selain berita ini, polemik Grojogan Sewu hingga TNI Military Festival  jadi berita utama halaman Soloraya. Simak berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kami, 16 Oktober 2014, berikut;

Advertisement

AKTIVITAS PERJUDIAN: Pengepul Capjiki Tiarap

Aparat kepolisian di Boyolali mengklaim aktivitas judi capjiki di Kota Susu telah meredup. Para pengepul disebut memilih tiarap karena takut diringkus polisi.

Advertisement

Aparat kepolisian di Boyolali mengklaim aktivitas judi capjiki di Kota Susu telah meredup. Para pengepul disebut memilih tiarap karena takut diringkus polisi.

Kapolsek Banyudono, AKP Wahidin, mengatakan dalam waktu tiga pekan terakhir satu pengepul atau penambang capjiki telah dibekuk polisi. Menurut Wahidin, setelah penangkapan tersebut, aktivitas perjudian capjiki di wilayahnya meredup.

“Kalau bandar tidak tahu jumlahnya berapa. Namun, sebelum [informasi capjiki] masuk koran, [satu penambang] sudah saya pegang tiga pekan lalu. Ini masih belum P21, masih dalam penyidikan. Penambang capjiki yang sudah kami tangkap membuat masyarakat menjadi tahu, setelah itu enggak ada lagi. Mungkin sudah tutup karena takut,” kata Wahidin saat dijumpai Espos di sela-sela mengikuti kegiatan Gerakan Cuci Tangan dengan Sabun di halaman SD Negeri 1 Ngaru-Aru, Banyudono, Boyolali, Rabu (15/10).

Advertisement

Kapolsek menambahkan praktik perjudian membuat masyarakat resah. Oleh karena itu, anggota polsek dikerahkan untuk melacak aktivitas judi di masyarakat.

(Baca Juga: Judi Capjiki Marak Lagi, Ini Kata Polisi…, Wah, Judi Capjiki Kembali Marak di Boyolali)

TNI MILITARY FESTIVAL: Ajang Mengenalkan Alutsista TNI ke Masyarakat

Advertisement

Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Rabu (15/10) siang, dipenuhi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebagian berada di stan-stan di atrium tersebut, sedangkan yang lainnya duduk di kursi yang telah tersedia. Para anggota TNI itu datang dengan membawa beragam alat utama sistem senjata (alutsista) mereka.

Alutsista TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dipamerkan dalam acara itu. Panser Panhard diletakkan di depan mal didampingi sebuah standing banner yang menerangkan informasi mengenai kendaraan tersebut. Sedangkan di atrium, berbagai kendaraan lain juga dipamerkan, seperti jeep patroli, dan panser Anoa.

Kedatangan para anggota TNI ke Solo Paragon Lifestyle Mall, Rabu siang, untuk menghadiri pembukaan TNI Military Festival dalam rangka memperingati HUT ke-69 TNI.

Advertisement

(Baca Juga: Bisa Coba Senjata di TNI Military Festival, Begini Suasana Militeristis Atrium Solo Paragon, Solo Paragon Padukan Militer dan Hiburan)

TINDAK KEJAHATAN: Gara-Gara Uang Receh, Satpam Tembak Mobil Pedagang

Seorang petugas satpam di Pasar Wonogiri Kota, Susilo, harus berurusan dengan polisi setelah menembak mobil pikap L300 milik seorang pedagang sayur dengan airsoft gun, Rabu (15/10). Petugas satpam asal Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, itu mengaku tersinggung karena pedagang tersebut membayar jasa parkir dengan uang receh.

Tembakan dengan airsoft gun itu menyebabkan kaca depan mobil pikap berpelat nomor AD 1928 QR pecah. Pikap itu milik Bambang Subagyo, 45, warga Setren RT 003/RW 001, Kelurahan Pelem, Kecamatan Jatisrono.

(Baca Juga: Kaca Mobil Warga Jatisrono Pecah, Diduga Ditembak Pakai Airsoft Gun)

POLEMIK ASET: Warga Desak Penyerahan Grojogan Sewu Dipercepat

Puluhan warga Karanganyar menggelar aksi demonstrasi di pintu masuk objek wisata Grojogan Sewu, Rabu (15/10) pukul 09.45 WIB. Mereka mendesak penyerahan aset Grojogan Sewu dari pemerintah pusat ke Pemkab Karanganyar segera dilaksanakan.

Berdasar pantauan Espos, warga yang tergabung dalam Rumah Aspirasi tersebut diterima oleh pengelola Grojogan Sewu dan perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng. Puluhan warga itu menggelar demonstrasi secara tertib dan damai. Selama menyampaikan aspirasi, mereka dijaga ketat oleh aparat keamanan setempat.

(Baca Juga: DPRD Karanganyar Dukung Penyegelan Grojogan Sewu, Pedagang Khawatirkan Penyegelan Grojogan Sewu, Pengelola Grojogan Sewu Ingatkan Penyegelan akan Rugikan Banyak Pihak)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif