Lifestyle
Kamis, 16 Oktober 2014 - 09:40 WIB

Katarak Bukan Hanya Masalah Usia, Ini Faktor Penyebab Lain ...

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Operasi katarak di RSU Bethesda, Rabu (15/10/2014). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA – Katarak dikenal sebagai penyakit orang yang sudah lanjut usia. Adapun, usia remaja berkisar belasan tahun pun dapat mengalami katarak.

Ketua Seksi Bidang Penanggulangan Buta Katarak Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Jogja, Suhardjo mengatakan angka kebutaan di DIY berkisar 0,6%. Menurut dia, jumlah itu lebih itu cukup tinggi, bahkan lebih tinggi daripada angka kebutaan di Nepal dan India.

Advertisement

Adapun, kata dia, dari seluruh kasus kebutaan, 75% di antaranya dapat dicegah. Dari sekian penyebab kebutaan, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang dapat dicegah.

“Tak semua penyebab kebutaan dapat disembuhkan. Namun, katarak adalah jenis penyakit yang biasanya menyerang usia lanjut dapat dicegah dan ditanggulangi,” jelas  Suhardjo, di sela-sela Operasi Katarak Gratis, kerja sama Djarum Foundation, RS Bethesda Lempuyangwangi, dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jogja di Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi, Rabu (15/10/2014).

Kendati kerap dialami orang berusia lanjut, Suhardjo menegaskan ada faktor penyebab lain orang mengalami penyakit tersebut. Misal, imbuhnya, edukasi rendah, cara hidup tidak sehat, kemiskinan, rokok, diabetes, hipertensi, pola diet yang tidak tepat dan kurang protein menjadi beberapa penyebab katarak.

Advertisement

Senada, Rahma Mochtar, Program Associate Djarum Foundation Pusat menambahkan katarak tak hanya menyerang usia lanjut, melainkan usia produktif juga dapat terkena.

“Bahkan kami melihat ada warga, di sekitar Pantai Utara [Pantura] yang terkena katarak, padahal usia 18-19 tahun. Penyebabnya karena sering terpapar cahaya matahari langsung,” jelas Rahma.

Terkait persoalan tersebut, Suhardjo menambahkan katarak merupakan penyakit yang hanya dapat diobati dengan cara dioperasi. Guna menekan angka kebutaan karena katarak, Perdami Jogja menargetkan program sehat untuk semua, pada 2020. Ia berharap, layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang disediakan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) dapat melayani seluruh penderita katarak, sehingga mereka dapat melakukan operasi tanpa kesulitan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif