SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil dinas (JIBI/Solopos/Dok)
Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 107 mobil yang merupakan aset Pemkab Sragen segera dilelang. Dari lelang itu ditargetkan mampu menghasilkan pemasukan sekitar Rp1,5 miliar.
Kabid Akuntansi dan Pengelolaan Aset Daerah DPPKAD Sragen, Joko Budiharjo, mengungkapkan proses lelang rencananya bakal digelar pada awal November mendatang.
Dia mengungkapkan lelang tersebut sebelumnya digelar pada 2012. Dia menegaskan lelang tersebut bakal dilakukan secara terbuka dan bisa diikuti masyarakat umum.
“Sesuai arahan digelar terbuka untuk umum. Agar masyarakat bisa ikut serta tidak menjadi polemik serta mendapatkan harga tinggi. Karena akan semakin banyak yang mengajukan tawaran,” kata dia saat ditemui di Setda Sragen, Rabu (15/10/2014).
Joko mengungkapkan mobil yang bakal dilelang produksi sebelum tahun . Dia menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penilaian terhadap ratusan mobil yang bakal dilelang.
“Masih dilakukan penilaian. Mendekati lelang digelar, kami akan menarik mobil-mobil itu. Lelang terbuka untuk umum rencananya awal November. Saat ini, kami masih menilai dan memberi harga minimal, disesuaikan dengan kondisi barang serta pasarnya,” jelas dia.
Dia menguraikan lelang 107 mobil tersebut lantaran selama ini dinilai sudah tak lagi efektif serta efisien. Sementara, biaya operasional serta perawatan mobil-mobil itu cukup tinggi.
“Karena sudah tidak lagi efektif dan efisien, lebih baik kendaraan-kendaraan itu lebih baik dijual,” urainya.
Saat ini, jelas dia, mobil-mobil yang bakal dilelang masih berada diberbagai SKPD. Mobil bakal ditarik setelah proses penilaian barang rampung. “Kalau ditarik saat ini lokasinya juga susah bisa menampung mobil sebanyak itu,” katanya.
Disinggung hasil lelang pada 2012, Joko menguraikan dari 35 modil serta sekitar 400 sepeda motor yang merupakan pemkab aset dilelang dengan nilai total hampir Rp2 miliar.
Lantaran hal itu, pihaknya optimistis pada lelang kali ini mampu mencapai target yang dipasang. “Pada lelang nanti kami menargetkan hasil penjualan sekitar Rp1,5 miliar. Hasilnya nanti tentu masuk ke kas daerah,” tukas dia.