News
Rabu, 15 Oktober 2014 - 09:40 WIB

KURIKULUM 2013 : Guru Masih Bingung Menilai Kemampuan dan Perkembangan Siswa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman pun mengakui, masih banyak guru yang masih kurang paham soal penilaian kemampuan dan perkembangan siswa dalam Kurikulum 2013.

“Mengajarnya memang lebih menyenangkan dan siswa pun lebih aktif. Namun, aspek dalam instrumen penilaiannya itu sangat banyak,” ujar Murdiwoyono, Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Depok, Selasa (14/10/2014).

Advertisement

Pihak sekolah sempat mengadakan studi banding dengan sekolah lain yang dinilai lebih berkompeten dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Namun sekolah tersebut juga masih tampak bingung. Demi mengatasi kendala tersebut, Murdi berdiskusi dengan guru-guru Bahasa Indonesia lain dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

“Kami saling berbagi, mencari solusi, dan memberikan saran maupun rekomendasi antarrekan sejawat,” kata dia.

Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono mengatakan sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Advertisement

“Penilaiannya secara authentic assessment. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dibuat paparannya dalam narasi deskriptif,” kata Arif saat ditemui di ruang kerja.

Aspek penilaian yang beragam tersebut diakui Arief tidak cukup diberikan dalam sekali pendidikan dan pelatihan (diklat) implementasi Kurikulum 2013.

“Jadi memang banyak guru yang pemahamannya terkait penilaian masih perlu ditingkatkan,” ungkap dia.

Advertisement

Arif pun sepakat MGMP memiliki peranan penting dalam kelancaran pelaksanaan Kurikulum 2013. Selain itu, sekolah juga diminta rutin menggelar pertemuan internal bagi para guru. Pendampingan oleh fasilitator pendidikan juga diharapkan bisa membantu efektivitas implementasi Kurikulum 2013.

“Memang tidak setiap hari. Namun, kami tetap menyediakan fasilitator dan tim pendamping yang secara periodik berkunjung ke sekolah,” kata Arif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif