SOLOPOS.COM - Warga di wilayah lereng Merapi di perbatasan Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil air dari sumber Bebeng, Rabu (15/10/2014). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama Paguyuban Bebeng melakukan uji coba mengalirkan air ke permukiman warga. (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KLATEN – Ribuan warga lereng Merapi bisa menikmati air bersih setelah sumber air Bebeng di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), digali dan kembali mengeluarkan air.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, seusai menyaksikan uji coba aliran air dari sumber utama di Bebeng, Rabu (15/10/2014), mengatakan air dari sumber tersebut kini bisa dialirkan ke rumah warga.
“Selanjutnya, tinggal penyempurnaan yang kami harapkan bisa meningkatkan debit air. Jadi, mampu menjangkau tiga desa secara merata di wilayah Kecamatan Kemalang. Harapan kami, upaya ini bisa mengatasi krisis air bersih di Kemalang yang selalu terjadi setiap tahunnya saat kemarau,” kata dia.
Sementara itu, Kades Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jemakir, mengatakan debit air di sumber air Bebeng mencapai 12 liter per detik hingga 15 liter per detik. Menurutnya, jumlah itu cukup besar untuk mencukupi kebutuhan air bersih di wilayah Kemalang.
“Tapi, kami tetap berupaya menyempurnakan sambungan pipa dari sumber utama ke bak utama. Penyempurnaan ini diharapakan bisa menutup angin di dalam pipa sehingga kapasitas air bisa meningkat hingga 25 liter per detik,” katanya yang juga Pengurus Paguyuban Bebeng.
Saat uji coba itu, puluhan warga membawa jeriken dari rumah mereka ke bak penampungan utama sumber Bebeng di Dusun Klangon, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi bak penampungan itu berbatasan dengan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.