Jogja
Rabu, 15 Oktober 2014 - 20:40 WIB

Disnakersostrans Gunungkidul Berangkatkan 8 TKI ke Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi TKI (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberangkatkan delapan tenaga kerja Indonesia yang sudah lolos seleksi ke Malaysia.

Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwi Warno mengatakan jumlah pendaftar sendiri semula ada 40 orang, namun setelah diseleski selama empat bulan hanya sebagian kecil saja yang lolos.

Advertisement

“Ada delapan orang yang lolos, mereka diberangkatkan Rabu [8/10/2014] lalu, menuju Malaysia timur bekerja disebuah perusahaan kayu,” ujar Dwi.

Dia mengatakan seleksi ini dilakukan agar kualitas TKI yang bekerja di luar negeri meningkat, sehingga tidak terjadi permasalahan saat bekerja. Adapun seleksi di antaranya adalah tes tertulis dan pengecekan kesehatan.

Advertisement

Dia mengatakan seleksi ini dilakukan agar kualitas TKI yang bekerja di luar negeri meningkat, sehingga tidak terjadi permasalahan saat bekerja. Adapun seleksi di antaranya adalah tes tertulis dan pengecekan kesehatan.

“Sebanyak delapan orang TKI berasal dari Kecamatan Ponjong tergolong masih muda. Melalui tes selektif ini kami berharap mereka bisa bekerja profesional di luar negeri,” tuturnya, berharap.

Ia mengatakan pemberangkatan melalui pemerintah sangat aman dan berpeluang besar sukses dengan catatan, TKI mampu menyelesaikan kontrak kerja dengan baik. Namun, jika belum selesai kontrak sudah kabur maka pihaknya tidak menjamin.

Advertisement

Untuk mengetahui kondisi TKI, pihaknya akan melakukan pemantauan langsung disejumlah negara tujuan TKI, seperti Malaysia.

“Bila ditemukan TKI yang tidak mendapatkan haknya maka kami bisa langsung melakukan tindakan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Gunungkidul, Eko Budiyono mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda dengan iming-iming mudah berangkat ke luar negeri.

Advertisement

“Masyarakat jangan sampai tertipu PJTKI ilegal karena bisa merugikan masyarakat,” kata Eko.

Upaya pencegahan pihaknya memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Usaha ini dilakukan dengan cara jemput bola supaya masyarakat lebih paham mengenai risiko berangkat ke luar negeri PJTKI ilegal.

“Kami sudah melakukan sosialisasi di seluruh kecamatan,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif