SOLOPOS.COM - Pegy Indrayanto, tersangka pemerasan dan pengancaman saat dimintai keterangan oleh penyidik di Mapolsekta Umbulharjo, Selasa (14/10/2014). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, JOGJA- Gara-gara harapan menjadi polisi tak kesampaian, Pegy Indrayanto, 37, warga Kampung Sayidan, Desa Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Jogja, selalu membawa pistol mainan kemana-mana.
Ia pun diringkus polisi seusai menodongkan pistol tersebut pada penjaga kasir Indomaret di Jalan Menteri Sumpeno, Pandeyan, Umbulharjo, Jogja, Senin (13/10/2014) malam, sekitar pukul 21.45 WIB.
“Pistol itu mainan isinya korek api,” ucap Pegy, saat ditemui wartawan di Markas Polsek Umbulharjo, Selasa (14/10/2014).
Aksi pamer pistol dilakukan tersangka tidak hanya pada Fepsi Susilowati, 20, sang penjaga kasir. Namun juga pada pengunjung lainnya yang sedang belanja di Indomaret tersebut. Selanjutnya tersangka mengambil sebungkus rokok dan satu botol minuman beralkohol.
Usai melakukan aksinya tersangka kemudian tidak langsung kabur melainkan nongkrong di depan Indomaret. Penjaga kasir yang menjadi korban penodongan pun langsung menghubungi kantor polisi.
Tiga anggota Polsek Umbulharjo lengkap dengan senjata laras panjang tiba di lokasi kejadian. Saat didekati, Pegy malah membuang pistolnya, dan mengambil batu.
Setelah dibujuk polisi, Pegy akhirnya membuang batu dan menyerahkan diri pada polisi. Pegy mengaku memang sering membawa pistol mainan. Ayah dari tiga anak ini sempat bercita-cita ingin menjadi polisi namun tidak kesampaian.
Ia pun menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulangi kembali. Pegy berharap polisi tidak menghukumnya karena ia memiliki anak yang harus antar jemput ke sekolah karena istrinya kerja di pabrik.
“Kalau tidak ada saya anak saya tidak ada yang antar jemput sekolah,” ujar Pegy.