Jogja
Selasa, 14 Oktober 2014 - 11:20 WIB

JAJANAN BERBAHAYA : Tips Hindari Panganan Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM) DIY menguji sejumlah makanan untuk diteliti kandungan zat berbahaya saat digelar razia jajanan. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Laboratorium Dinkes Gunungkidul Nila Batika mengatakan jajanan yang mengandung bahan berbahaya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Dalam jangka pendek, dapat terkena diare dan kanker untuk konsumsi jangka panjang.

“Ada baiknya orang tua atau pun pihak sekolah memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya makanan atan panganan
yang terjamin kesehatannya,” ungkap dia.

Advertisement

Menurut dia, jajanan yang mengandung bahan berbahaya dapat dibedakan secara kasat mata. Biasanya, makanan itu memiliki warna yang mencolok. Selain itu, tekstur makanan juga lebih kenyal.

“Secara penganan yang menggunakan bahan berbahaya lebih menarik. Misalnya dawet, kalau warnanya mencolok dan lebih kenyal, patut dicurigai, karena bisa saja mengandung bahan berbahaya,” jelasnya.

Sekretraris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rosyid mengatakan, pihaknya terus bekerjasama dengan BPOM DIY dan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengawasan terhadap jajanan yang dikonsumsi siswa sekolah. Namun, nyatanya dari uji petik yang dilakukan masih ditemukan produk makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Advertisement

“Saat ada temuan di lapangan, kami langsung menindaklanjutinya,” kata Bahron, saat dihubungi, kemarin.

Dia secara khusus mengimbau sekolah melakukan pengawasan terhadap jajanan murid-murid di sekolah. Bahron berpendapat, jika memang ditemukan makanan berbahaya, pihak sekolah harus mengambil tindakan tegas.

“Pengawasannya harus lebih diperketat lagi. Kalau tidak, sekolah harus menyediakan tempat jualan yang representatif, sehingga pengawasan dapat dilakukan dengan mudah,” imbau mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif