Jogja
Minggu, 12 Oktober 2014 - 18:20 WIB

ALUTSISTA TNI : Jangan Mau Diejek Negara Lain !

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) bersama Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas, Brigjen TNI MS Fadillah (kanan) menyapa warga Yogyakarta saat turut serta dalam kirab kendaraan tempur berlapis baja milik TNI Angkatan Darat (AD) di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (11/10/2014) pagi. Kirab dan singgahnya kedaraan tempur miliki TNI AD di Yogyakarta seusai mengikuti upacara HUT ke-69 TNI di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, Jawa Timur itu sedikitnya menumbuhkan kebanggaan bagi warga masyarakat terhadap TNI, hal itu terlihat dari antusiasme mereka saat berkesempatan menaikinya dalam kirab.

Harianjogja.com, JOGJA-Kehadiran tank-tank terbaru alutsista Tentara Republik Indonesia, yang dikirab keliling Kota Jogja, memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat. Apa saja yang ada di benak mereka saat melihat tank-tank tersebut dikirab?

Kirab yang mengarak persenjataan terbaru milik TNI ini dimulai tepat waktu sekitar pukul 08.00 WIB Sabtu (11/10/2014) pagi. Dimulai
dari Alun-Alun Utara, belasan tank ini langsung menyusuri Jalan Trikora, lalu ke Jalan Panembahan Senopati, Jalan Suryotomo, Jalan
Mataram, kawasan taman parkir Abu Bakar Ali, lanjut ke Jalan Malioboro, ke selatan menuju Jalan Trikora, kembali ke Alun-alun Utara.

Advertisement

Masyarakat yang terlambat mengikuti kirab yang juga membawa Sultan Hamengku Buwono X di atas Tank Anoa, memilih menunggu
kedatangan tank selesai kirab, di Alun-alun Utara. Apalagi di tempat itu masih ada dua tank meriam dan tank derek. Mereka tidak ingin
melepaskan kesempatan emas untuk bisa berfoto di atas peralatan tempau terbaru milik TNI. Banyak warga berfoto di atas tank,
maupun hanya mejeng di mobil kontainer yang digunakan membawa tank.Ada empat unit Tank Leopard, dua unit tank Marder, lima unit
Tank M113, dua unit Tank Meriam 106 dan dua unit Panhard dipamerkan oleh TNI.

Ratusan, bahkan mungkin ribuan orang menyempatkan diri untuk melihat kendaraan tempur dari dekat. Tank-tank ini berhenti di Jogja
setelah memeriahkan HUT TNI di Surabaya beberapa waktu lalu. Selain Jogja, beberapa kota besar di Jawa akan disinggahi tank-tank
ini.

Tank Leopard yang menjadi kebanggaan TNI ini memang baru saja dibeli untuk memperkuat persenjataan. Tank berbobot 60 ton,
panjang 7,5 meter, dan lebar empat meter serta berkecepatan 70 kilometer per jam itu merupakan kendaraan utama atau main battle
tank.

Advertisement

Sebelum ada Tank Leopard, TNI juga memiliki Tank Scorpion. Khusus Leopard memiliki senjata tambahan meriam caliber 120 mm dan
mampu berputar sampai 360 derajat. Sementara Scorpion hanya berputar 90 derajat.

Tank inilah yang menjadi salah satu primadona dalam kirab. Tidak hanya saat kirab, sejak datang pun tank ini sudah banyak ditonton
warga. Bahkan banyak di antara mereka yang ikut naik di atasnya dan berfoto-foto. Apalagi hal ini memang tidak dilarang oleh
beberapa anggota TNI yang menjaganya.

Haryo, warga Gondomanan mengaku datang pagi-pagi ke Alun-alun Utara, sengaja ingin melihat Tank Leopard yang meghebohkan di
media cetak, elektronik. Namun, ia menilai, memang sudah saatnya alutsista TNI maju. Karena peralatan militer Indonesia saat ini
sudah tua dan tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

Advertisement

“Harusnya memang senjata sudah maju dan sesuai dengan teknologi terbaru. Malu kalau diejek dengan negara lain yang peralatannya
lebih canggih,” ujar Haryo, Sabtu.

Ia menilai, kondisi alutsista memiliki pengaruh pada wibawa negara. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati,
imbuhnya. Ia ingin militer Indonesia saat ini lebih profesional.

“NKRI harga mati,” tegasnya lagi.

Tak hanya Haryo, tank tersebut juga dikerubungi pula oleh siswa-siswi Taman Kanak-kanak. Mereka berfoto, bersenda gurau, dan
memanjati tank. Guru Dewi, yakni Susi Estinurheni, sengaja mengajak 30 muridnya ke Alun-alun Utara untuk melihat tank, agar sejak kecil, mereka mengetahui apa itu tank, dan tak hanya melihatnya di televisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif