News
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 14:00 WIB

KONFLIK INTERNAL PARTAI GOLKAR : Aburizal Bakrie Dinilai Gagal Pimpin Golkar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo L. Sambuaga seusai pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5/2014) lalu.(JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com,? JAKARTA — Aburizal Bakrie didesak untuk segera mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Pasalnya, pria yang akrab disapa Ical tersebut tidak mengikuti aturan partai yang sudah menetapkan masa jabatan Ical berakhir pada 8 Oktober 2014.

Penegasan tersebut disampaikan Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said, dalam diskusi Smart FM bertema ?’Menakar Dinamika Partai Golkar’ di Jakarta, Sabtu (11/10/2014). “Jika ARB gentlemen, dia harusnya segera mengundurkan diri,” tuturnya.

Advertisement

Salim Said mengatakan bahwa saat ini Partai Golkar? sedang mengalami kemunduran yang cukup signifikan sejak dipimpin oleh Aburizal Bakrie. Banyak kemunduran yang terjadi sejak Partai Golkar dipimpin Ical, terlebih dengan gagalnya Ical untuk terpilih menjadi capres 2014 kemarin.

“Di bawah kepemimpinan ARB, Partai Golkar tidak menjadi partai nomor satu. Pilpres kemarin, ARB juga tidak bisa menjadi capres. Jadi cawapres pun tidak ada yang mau menerima,” kata Salim Said.

Sebelumnya, poros Muda Partai Golkar mendesak kepada Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical, untuk segera menyusun agenda penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) partai maksimal dua pekan ke depan.

Advertisement

Koordinator Poros Muda Partai Golkar, Poempida Hidayatullah, menegaskan desakan itu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar yang menyatakan masa kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB) sudah habis pada 8 Oktober 2014.

“Jadi dalam 2 pekan ke depan, ARB harus sudah menentukan kapan serta membentuk panitia munas. Setalah itu, kita akan pantau sampai munas terlaksana,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Jumat (10/10/2014).

Menurutnya, penyelenggaraan munas tersebut harus dilakukan sesuai dengan AD/ART partai. “Jika ingin tetap menjadi ketua umum, ARB harus tetap melalui mekanisme munas. Jadi munas harus digelar dalam waktu dekat,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif