News
Jumat, 10 Oktober 2014 - 16:00 WIB

SELEKSI PIMPINAN KPK : Panitia Kantongi 2 Nama

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo KPK (Dpk/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA– Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan pihaknya telah mengantongi dua nama calon pimpinan KPK ?dari enam nama yang mengikuti tahap seleksi tes wawancara terakhir, kemarin (9/10/2014).
Kendati demikian, menurut Juru Bicara Pansel KPK Imam Prasodjo?, ke dua nama yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, masih belum final.
Pasalnya, semua Panitia Seleksi KPK masih belum menandatangani keputusan untuk menetapkan dua nama yang sampai saat ini masih dirahasiakan tersebut.
“Kita baru bisa umumkan namanya nanti, kalau dua nama itu sudah diberikan kepada Presiden,” tutur Imam di Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Imam mengatakan  ada beberapa pertimbangan Panitia Seleksi KPK untuk menetapkan dua nama tersebut. Seperti mempertimbangkan integritas dari calon pimpinan KPK, menurut Imam integritas calon pimpinan KPK sangat penting untuk menentukan sejauh mana calon tersebut memiliki rekam jejak (track record) yang meyakinkan dan tidak memiliki banyak catatan yang bermasalah.
Menurut Imam, KPK adalah lembaga yang independen. Karena itu, independensi para calon pimpinan KPK juga harus mendapatkan perhatian yang serius agar tidak mengganggu kinerja KPK ke depan.
?”Lalu yang jadi pertimbangan terakhir kami, adalah leadership. Seorang pimpinan harus memiliki leadership yang kuat,” kata Imam.
Kemudian menurut Imam, kedekatan calon pimpinan KPK dengan partai politik juga menjadi bahan pertimbangan dan diskusi Panitia Seleksi KPK untuk menentukan dua nama yang telah lolos tersebut. Pasalnya, Imam mengkhawatirkan calon pimpinan KPK tersebut akan terganggu kinerjanya dengan adanya intervensi dari parpol.
“Selain kepentingan partai, kepentingan bisnis juga. Nanti itu dipertimbangkan sejauh mana calon itu bisa terganggu. Harus dibuktikan, apakah itu mengganggu atau tidak,” tukas Imam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif