News
Kamis, 9 Oktober 2014 - 16:04 WIB

FPI TOLAK AHOK : FPI Bakal Demo Tiap Jumat, Ajak Demonstran Bawa Keluarga dan Sahabat

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Habib Rizieq Shihab (fpi.or.id)

Solopos.com, JAKARTA – Aksi demonstrasi Front Pembela Islam (FPI), Jumat (3/10/2014) tak ubahnya seperti pemanasan. Pasalnya, Ormas yang digawangi Habib Riziq Shihab ini telah menyerukan akan melakukan aksi serupa setiap Jumat.

FPI mengeluarkan pernyataan tertulis di situs resminya, fpi.or.id, Rabu (8/10/0214). FPI mengajak simpatisan beserta seluruh masyarakat untuk ikut dalam demonstrasi untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk jadi Gubernur DKI Jakarta. FPI menamai aksinya AKSI SEJUTA UMAT ISLAM TOLAK AHOK.

Advertisement

“Sebelum Aksi Besar tersebut FPI dan FUI menyerukan Demo Damai AKSI TOLAK AHOK tiap ba’da Sholat Jum’at tanggal 10, 17, 24 dan 31 Oktober 2014 dengan pakaian SERBA PUTIH di depan Gedung DPRD dan BALAI KOTA DKI Jakarta,” demikian diumumkan FPI.

FPI meminta para demonstran juga mengajak keluarga dan sahabat untuk ikut dalam aksi ini. Aksi ini akan dimulai pukul 13.00 WIB di markas FPI dan dilanjutkan demonstrasi di gedung DPRD DKI Jakarta, sama persis dengan aksi pekan lalu.

Sebelumnya diketahui FPI telah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPRD. Unjuk rasa Jumat 3 Oktober lalu, berhujung bentrokan dengan pihak kepolisian. Akibatnya Polda Metro Jaya menetapkan 21 orang tersangka dari massa FPI.

Advertisement

Dari 21 orang tersangka itu, beberapa diantaranya berusia di bawah 18 tahun. Kemudian, dari pemeriksaan yang dilakukan sejak kemarin, penyidik menyimpulkan bahwa mereka telah melanggar hukum.

Mereka dijerat dengan pasal berlapis yaitu Pasal 214 ayat (1) dan ayat (2) KUHP dan atau pasal 170 ayat (1) dan ayat (2)  KUHP dan atau pasal 160 KUHP dan atau pasal 406 KUHP junto pasal 55 KUHP, ancaman hukuman 7 tahun penjara.

FPI menolak Ahok memimpin Jakarta karena dituding melanggar asas proporsional. FPI beranggapan agama mayoritaslah yang harus memimpin Jakarta. Ahok diketahui memiliki latar belakang keyakinan yang berbeda dengan mayoritas warga Jakarta. Demikian pula dengan suku atau ras.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif