Jogja
Kamis, 9 Oktober 2014 - 11:40 WIB

Digital Heart, Pesan Perdamaian di Titik Nol Kilometer

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - I Made Arya Palguna bersama karyanya, Digital Heart, Sabtu (4/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Harianjogja.com, JOGJA-Karya seni instalasi berjudul Digital Heart yang dipajang di Titik Nol Kilometer, sebagai bagian Jogja 258 Outdoor Sculpture Exhibition 2014, memiliki kisah unik dan tak biasa. Cerita apakah yang berada di balik karya I Made Arya Palguna tersebut?

Karya setinggi kurang lebih dua meter itu, berada tak jauh dari monumen batik, di depan Gedung Agung, Titik Nol Kilometer, Kota
Jogja. Terbuat dari besi yang divernis, instalasi tampak biasa. Namun, ada cerita penting dibalik karya seni I Made Arya Palaguna itu.

Advertisement

Sepanjang berkisah, Made hanya tertawa. Rupanya, melalui Digital Heart, ia merespons masa lalunya, 16 tahun silam. Kala itu, ia
masih berstatus sebagai mahasiswa semester dua Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Ia baru saja pulang menengok kawannya di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja. Berniat menonton Sekaten seusai menjenguk, ia dan kawannya berjalan ke timur.
Tiba-tiba, tepat di bawah pohon beringin, tempat karya Digital Heart berdiri saat ini, ia ditodong pisau seorang tak dikenal, dan
meminta Made menyerahkan sejumlah uang tunai.

“Saya tidak ada uang saat itu, yang ada di tas saya hanya sketsa. Kemudian, agar saya selamat, ya sudah saya berikan saja tas itu sebagai jaminan,” ucap Made dalam pembukaan pameran di Titik Nol Kilometer, Sabtu (4/10/2014).

Advertisement

Tak lama, muncul pengamen, dan seorang gadis. Perempuan ini belakangan mengaku hanya menemani rekannya mengamen di Titik Nol Kilometer. Menolak diri untuk panik, Made akhirnya memutuskan untuk meminjam uang dari si gadis. Seingat Made, uang yang diberikan oleh gadis itu sebesar Rp2.000.

“Sampai sekarang belum saya kembalikan uangnya,” ungkap Made sambil tertawa.

Singkat kisah, gadis itulah yang kini menjadi pendamping hidupnya. Menemaninya berkesenian, berkarya dan menjalani keseharian di Kecamatan Sewon, Bantul. Sejenak, senyumnya kembali terkembang, ia berujar, pameran ini memberikan momen yang begitu pas bagi ia dan istri, yang sama-sama kelahiran 12 Oktober 1976.

Advertisement

“Ini tak hanya menjadi momen bagi HUT ke-258 Kota Jogja, tapi juga menjadi momen bagi kami [Made dan istri]. Saya hanya ingin, instalasi Digital Heart dipasang di sana [beringin Titik Nol Kilometer, tak boleh di titik lokasi lain,” ucapnya.

“Karya Made Arya memberikan pesan cinta kasih, agar jangan ada lagi kekerasan di Titik Nol Kilometer, baik penodongan, atau bentuk kekerasan lain yang pernah terjadi,” tutur Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, dalam pembukaan pameran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif