Otomotif
Kamis, 9 Oktober 2014 - 01:30 WIB

BURSA MOBIL SOLO : Diler Naikkan Harga Mobil Murah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Agya, mobil murah ramah lingkungan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah diler otomotif menaikkan harga mobil murah ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). Kenaikan harga bervariasi mulai Rp1 juta hingga Rp3 juta. Namun, mereka mengklaim kenaikan harga tidak memengaruhi konsumsi pasar.

Beberapa pihak menyebut kenaikan harga ini terjadi karena pemerintah mengurangi subsidi terhadap LCGC. Di sisi lain, sejumlah pelaku usaha menyebut kenaikan harga LCGC karena fluktuasi rupiah. Padahal sebagian besar komponen LCGC masih impor.

Advertisement

Toyota menyiasati kenaikan harga dengan melakukan minor change atau perubahan kecil pada beberapa bagian. Semua tipe Agya, yakni E, G, dan TRD-S mengalami perubahan kecil. “Kami menerima petunjuk dari pusat soal kenaikan harga LCGC. Kenaikan harga diikuti minor change dimulai Rabu (1/10/2014),” kata Branch Manager Nasmoco Ring Road Solo, Afi Prabowo, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (2/10/2014).

Bahkan Toyota mengganti salah satu varian warna Agya dari light blue menjadi merah. Di sisi lain, Afi menjelaskan Toyota sudah tidak memproduksi tipe Agya sebelum mengalami perubahan kecil. Sehingga tiga diler Toyota di Solo hanya menghabiskan stok Agya yang lama. Tiga diler di Solo rata-rata menjual 400 unit mobil, dari total penjualan di Jawa Tengah dan Jogja sebanyak 2.500 unit.

“Kami memastikan tidak terjadi penurunan penjualan karena kenaikan harga dibarengi perubahan kecil. Target penjualan Agya baru sekitar 180 unit di Soloraya hingga akhir 2014. Strategi berjualan kami tetap sama,” imbuh dia.

Advertisement

Hal senada disampaikan Branch Manager PT Astra International Daihatsu Solo Baru, Sigit Suryanto. Mereka menaikkan harga sejak Agustus. Kenaikan harga, ujar dia, mulai Rp1 juta hingga Rp2 juta. Namun pihak Daihatsu tidak melakukan minor change maupun perubahan lain. Saat ditanya alasan kenaikan harga, Sigit enggan menjelaskan lebih lanjut. Dia mengatakan kenaikan harga tidak hanya dialami Ayla karena semua tipe produk mengalami kenaikan harga.

“Ini kebijakan pusat. Belum ada perubahan tampilan. Hanya menambah warna merah. Saya tidak bisa memastikan alasan kenaikan harga. Semua tipe naik [harga]. Sehingga dipastikan tidak memengaruhi penjualan atau pergeseran segmen,” tutur Sigit saat ditemui Solopos.com, Jumat (3/10/2014).

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif