News
Rabu, 8 Oktober 2014 - 21:09 WIB

KECELAKAAN DEMAK : Argo Bromo Vs Toyota Kijang 5 Warga Sukoharjo Tewas, Ini Nama-Nama Korban

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG–Kecelakaan maut terjadi di Demak. Lima orang meninggal dunia, dalam tabrakan maut antara kereta api Argo Bromo Anggrek dengan mobil Toyota Kijang berpelat nomor B 1131 KMB di perlintasan kereta api tidak ada penjaga di Karangawen, Demak, Rabu (8/10/2014).

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesi (KAI) Daerah Operasi (Daop) IV Semarang, Suprapto membenarkan adanya tabrakan maut tersebut.

Advertisement

”Tabrakan terjadi sekitar pukul 11.38 WIB di perlintasan tidak ada penjaga daerah Karangawen, Demak tepatnya km 20 + 5-6 stasiun Tegowanu dan Brumbung,” katanya ketika dihubungi Solopos.com di Semarang, Rabu (8/10).

Saat itu, lanjut dia, KA Argo Bromo Anggrek jurusan stasiun Pasar Turi, Surabaya tujuan stasiun Gambir, Jakarta sedang melintas menambrak mobil Toyota Kijang Grand Extra warna abu-abu berpelat nomor B 1131 KMB.

Sopir mobil Toyota Kijang dengan penumpang sembilan orang tersebut diduga kurang berhati-hati ketika hendak melintas di perlintasan KA Karangawen, tidak melihat adanya KA Argo Bromo Anggrek yang melintas kencang.

Advertisement

Akibat kerasnya tabrakan tersebut, kondisi mobil Toyota Kijang bagian kiri ringsek dan sempat terserat bebera puluh meter.

”Empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian, satu meninggal dunia di rumah sakit, dan empat menderita luka-luka,” ungkapnya.

Berdasarkan data, lima korban meninggal dunia masing-masing, sopir Totoya Kijang, Sutarto, Hartanto, Ponimin, Lilis, dan Wahyuni, sedang empat menderita luka-luka yakni Ponirah, Selma, Esti Wanuntari, dan Fais.
Kesemua korban beralamat di Dukuh Ngepung, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo.

Advertisement

Para korban meninggal dunia dan luka-luka kemudian dilarikan ke Puskesmas, Karangawen untuk mendapatkan perawatan.

”Jenazah korban dan yang luka sudah diambil pihak keluarga,” ujar Hartatik seorang warga yang menjenguk ke Puskesmas Karangawen.

Suprapto lebih lanjut menyatakan kasus tabrakan kereta api ini sebenarnya bisa dihindari bila masyarakat, terutama pengendara sepeda motor dan mobil berhati-hati ketika akan melintasi di perlintasan kereta api.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif