Lifestyle
Rabu, 8 Oktober 2014 - 12:20 WIB

Geblek Bu Parmo Dicari Pengunjung Luar Kota

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Geblek tempe (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Geblek memang makanan khas Kulonprogo. Untuk mendapatkan makanan berbahan baku tepung tapioka ini tidak sulit sebab hampir di setiap sudut jalan di Kabupaten Binangun terdapat penjualnya. Akan tetapi, tidak banyak penjual geblek yang dicari oleh pengunjung dari luar kota. Kebanyakan pengunjung sudah memiliki penjual yang menjadi langganan mereka.

Salah satunya, penjual geblek yang berlabel Geblek dan Tempe Bu Parmo di Dusun Kepek, Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih ini.
Katirah, 55,meneruskan usaha milik mertuanya dengan menjual geblek tempe.

Advertisement

Rasa geblek yang dijual Katirah tidak diragukan lagi. Gurih dan empuk, sekalipun terbuat dari kanji. Apalagi, jika disantap sesaat
setelah diangkat dari penggorengan.Jika ramai pengunjung, ia bisa menghabiskan 30 Kg tepung tapioka per hari.

“Kebanyakan yang beli dari luar kota, tetapi juga ada orang-orang yang tinggal dekat sini, mungkin karena ini usaha turun temurun jadi sudah punya pelanggan sendiri,” ujarnya kepada Harianjogja.com beberapa waktu lalu.

Ia membuka kiosnya setiap hari mulai pukul 13.00 WIB dengan waktu tutup tidak pasti, tergantung dari habis atau tidaknya dagangan.

Advertisement

“Namanya orang jualan tidak tentu, kalau laku dan habis, biasanya pukul 17.00 WIB sudah tutup, tetapi kalau masih ada ya bisa buka sampai malam,” terang Katirah.

Satu potong geblek, sebutnya, dihargai Rp500, sama dengan harga tempe benguk yang menjadi pasangan geblek. Cara membuat geblek juga tidak sulit, hanya saja prosesnya lumayan panjang. Awalnya, tepung tapioka basah dikukus setengah matang. Setelah itu tepung tapioka diuleni sembari dibumbui garam. Lalu, kembali dikukus. Setelah dikukus untuk yang kedua kalinya, adonan dibumbui dengan bawang putih yang telah dilumatkan. Langkah selanjutnya, membentuk adonan menjadi bulat-bulat dan digabungkan hingga membentuk angka delapan. Sebelum disajikan, adonan tersebut digoreng terlebih dulu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif