News
Selasa, 7 Oktober 2014 - 14:05 WIB

WARIA INDONESIA DIMUTILASI DI AUSTRALIA : Media Australia Beritakan Mayang “High-Class Asian Shemale”

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mayang Prasetyo, waria asal Indonesia, korban pembunuhan di Australia (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO –  Kisah tragis waria asal Indonesia, Mayang Prasetyo mendapati sorotan media asing. Sejumlah media Australia menyebutkan Mayang melabeli dirinya sebagai seorang “Waria Kelas Atas”. Tulis beberapa media Australia, Mayang memasang tarif US$500 per jam untuk sekali “berhubungan”.

Seorang wanita-pria (waria) asal Indonesia, Mayang Prasetyo, 28, menjadi korban pembunuhan di Teneriffe, Queensland, Australia. Bagian-bagian tubuhnya ditemukan polisi berserakan di apartemen yang biasa ia tempati bersama suaminya, Marcus Peter Volke, 28. Sebagian di antara serpihan tubuh Mayang itu ditemukan dalam keadaan direbus dan dalam oven.

Advertisement

Pembunuhan sadis itu diduga dilakukan oleh Peter Volke yang seorang juru masak di kapal pesiar. Dilansir Daily Mail, Senin (6/10/2014), belakangan Volke memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya sendiri di dekat tong sampah, sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya.

Kisah tragis ini jadi headline di sejumlah portal berita internasional. New.com.au, Senin, mengulas identitas waria ini. Mayang ternyata sudah cukup populer di Australia. Dia pernah bekerja di sebuah klub kabaret bernama Le Femme Garcon, yang semua anggotanya adalah transgender, di kawasan Melbourne, Australia.

Mayang menggunakan Facebook dan situs pribadi untuk mempromosikan dirinya. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Courier Mail seperti dikutip Solopos.com, Selasa (7/10/2014), Mayang disebut-sebut salah satu waria berkualitas. Dia bahkan mempromosikan dirinya sebagai “High-Class Asian Shemale” atau “Waria Asia Kelas Atas”.

Advertisement

Dia telah mempromosikan dirinya sejak 2011. Sebuah iklan untuk Mayang bahkan menulis, “Pilih saya sebelum terlambat”. Iklan lain pun menulis, “Lebih cantik aslinya [daripada foto]. Tubuhnya sangat bagus dan seksi untuk dinikmati”.

Mayang bertemu dengan kekasihnya, Marcus Peter Volke, di sebuah kapal pesiar tempat Volke bekerja sebagai koki. Pada 2013, keduanya memutuskan untuk menikah. Mayang lalu memutuskan untuk pindah ke rumah Volke di Brisbane.

Ironisnya Mayang justru dijagal Volke dengan mutilasi. Padahal Volke dikenal sebagai pendukung kampanye anti-kekerasan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif