Jateng
Selasa, 7 Oktober 2014 - 07:50 WIB

PERUMAHAN BERSUBSIDI : Kemenpera Optimalkan Pembangunan Rumah Sederhana

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan perumahan. (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi perumahan sederhana. (JIBI/SOLOPOS/dk)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kementerian Perumahan Rakyat akan mengoptimalkan pembangunan rumah sederhana di daerah karena kawasan perkotaan sudah padat penduduk sehingga sulit memperoleh lahan kosong yang luas, ujar Dewan Pengawas Pusat Pembiayaan Perumahan Kemenpera Tri Buwono Tunggal.

Advertisement

“Untuk wilayah perkotaan memang sudah padat, selain itu harga tanah juga terlalu tinggi, salah satu contohnya di Semarang ini,” ujarnya seperti dikutip Antara, Senin (6/10/2014).

Menurutnya, untuk Jawa Tengah pembangunan rumah sederhana akan dioptimalkan di Ungaran dan Kendal. Harga tanah di kawasan tersebut tidak terlalu tinggi, begitu juga di daerah penyangga lainnya.

Tri mengemukakan, rumah layak huni menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarkat. Secara nasional, kebutuhan rumah sederhana masih sekitar 15 juta unit, hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak di antaranya pemerintah, perbankan, dan pengembang perumahan.

Advertisement

Program FLPP bertujuan untuk mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa memiliki rumah sendiri dengan syarat yang terjangkau. Beberapa syarat di antaranya bunga flat 7,2%, bebas PPN, bebas premi asuransi, bahkan ada yang bebas uang muka.

Sementara itu, pihaknya memastikan tidak akan menghapus subsidi untuk rumah sederhana dan akan mengalihkannya ke rumah susun.

“Pembangunan rumah susun akan lebih kami optimalkan di kawasan kota sedangkan untuk kawasan daerah penyangga tetap kami bangun rumah sederhana,” jelasnya.

Advertisement

Direktur Utama Pusat Pembiayaan Rumah FLPP Kemenpera Budi Hartono mengatakan Kemenpera telah menyalurkan subsidi untuk lebih dari 300.000 rumah sederhana dengan nilai mencapai Rp19,5 triliun.

“Harapan kami ke depan akan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan rumah sederhana, sehingga angka backlog bisa segera diminimalkan,” ujarnya.

Pihaknya berharap, pada pameran pesta rumah rakyat di Java Mal Semarang yang akan berlangsung hingga 14 Oktober mendatang mampu menjual sedikitnya 1.000 unit rumah dengan nilai transaksi mencapai Rp100 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif