Soloraya
Selasa, 7 Oktober 2014 - 17:45 WIB

KEKERINGAN DI KARANGANYAR : 6 Kecamatan Rawan Kekeringan, BPBD Siapkan Dropping Air

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi dropping air bersih (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Solopos.cpm, KARANGANYAR – Sebanyak enam kecamatan di Karanganyar memperoleh perhatian khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat lantaran tergolong daerah yang miskin air selama musim kemarau.

Kepala BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristianto, mengatakan keenam kecamatan itu meliputi Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Mojogedang dan Ngargoyoso.

Advertisement

“Pantauan kami, masing-masing kecamatan itu masih bisa memenuhi kebutuhan air bersih sendiri [di antaranya melalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan air sumur]. Selama ini, belum ada permintaan droping dari masing-masing daerah. Kami sudah menyiapkan tujuh tangki guna mengangkut air sewaktu-waktu,” katanya saat ditemui wartawan di Stadion 45 Karanganyar, Selasa (7/10/2014).

Heru mengatakan prediksi musim kemarau di Karanganyar berlangsung hingga akhir Oktober.

“Selain daerah yang saya sebutkan tadi, ada juga daerah lain, seperti Gondangrejo yang dikenal sebagai daerah rawan kekeringan. Tapi, masyarakat di sana sudah memaksimalkan sumur pantek untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” katanya.

Advertisement

Direktur Utama (Dirut) PDAM Karanganyar, Suroso, mengatakan meski berlangsung musim kemarau, warga di berbagai daerah di Bumi Intanpari belum ada yang mengajukan permintaan air bersih.

“Bagi PDAM sendiri, musim kemarau ini juga ada pengaruhnya. Debit air PDAM mengalami penurunan sekitar 30 persen [debit air normal 460 liter per detik]. Saya meminta kepada masyarakat untuk memahami kondisi ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif