Soloraya
Selasa, 7 Oktober 2014 - 06:41 WIB

IDULADHA 2014 : Ini Cara Republik Aeng-Aeng Solo Peringati Iduladha

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membakar sate secara bersama-sama di Ngarsopuran, Solo, Senin (6/10/2014). Aksi membakar sate yang diikuti puluhan warga tersebut merupakan rangkaian perayaan Idul Adha 1435 H. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Republik Aeng Aeng bekerja sama dengan Rumah Zakat mengadakan makan satai bersama di koridor Jl. Diponegoro, Ngarsopuran Senin (6/10/2014). Sebanyak 10 kg daging sapi disediakan untuk masyarakat yang melintas untuk menyatai bersama.

Presiden Republik Aeng Aeng, Mayor Haristanto, mengatakan kegiatan tersebut kali ketiga dilaksanakan. Sebelumnya, lanjut dia, kegiatan itu dilakukan saat car free day di Jl. Slamet Riyadi.

Advertisement

Menurutnya kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Idul Adha tahun ini.

“Iduladha itu kan identik dengan kurban atau berbagi. Nah kegiatan ini juga ingin berbagi kepada masyarakat yang melintas untuk menikmati satai,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Senin.

Selain satai, dalam kegiatan tersebut juga terdapat gule dan tengkleng kambing. Menurut Mayor Haristanto, dua ekor kambing sumbangan dari Ny. Danarsih Santosa dipotong dalam acara tersebut untuk dijadikan gule.
Ia dibantu oleh 30-an sukarelawan yang terdiri dari sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) dan fnalis Putra Putri Solo.

Advertisement

“Bedanya kalau gule sudah dimasak dari rumah, sementara satai harus bakar sendiri di sini. Sukarelawan sudah memotong 10 kg daging sapi tersebut dalam bentuk kecil nanti masyarakat yang ingin menikmati tinggal menata dalam tusuk dan membakarnya,” jelas dia.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kegiatan tersebut ramai diburu masyarakat yang melintas. Selain itu banyak anak-anak sekolah yang sedang istirahat jam pelajaran turut berpartisipasi.

Bahkan dalam waktu singkat daging-daging tersebut sudah habis diburu oleh mereka. Haristanto menambahkan kegiatan tersebut diharapkan dapat mengisnpirasi elemen masyarakat lain untuk berkegiatan sosial.
Menurutnya kegiatan itu juga sebagai bentuk pemenuhan gizi untuk masyarakat. “Dalam agama juga diajarkan kehidupan bersosial, ya kami juga ingin ada wadah kebersamaan di sini,” jelas dia.

Advertisement

Sementara Guru SD Kristen Triwindu, yang turut berpartisipasi, Hanani Mudo, menuturkan acara tersebut dapat menambah kebersamaan antarwarga.

Hanani mengapresiasi kegiatan tersebut karena sangat positif, apalagi semua elemen dapat memnikmatinya. “Murid-murid kami juga pada ikut berpartisipasi karena masih jam istirahat, belum lagi tukang becak dan juru parkir,” kata dia saat ditemui dai lokasi, Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif