Jateng
Senin, 6 Oktober 2014 - 23:50 WIB

PERHOTELAN JAWA TENGAH : TDL Naik, Tarif Kamar Bintang Empat Sulit Naik

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel (JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pelaku usaha hotel kesulitan menaikkan tarif kamar seiring dengan kenaikan harga elpiji ukuran tabung 12 kilogram dan kenaikan tarif dasar listrik, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Tengah Heru Isnawan.

Advertisement

“Kalau menaikkan harga sulit kami lakukan terutama untuk hotel bintang 3 dan 4 karena selisih tarif kamar dengan bintang lima sangat kecil,” ujarnya seperti dikutip Antara, Senin (6/10/2014).

Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan di antaranya menghemat penggunaan listik dan mengurangi diskon yang diberikan kepada para tamu hotel.

“Saat ini kompetisi hotel berbintang sangat ketat, kondisi inilah yang mempersulit kami mau menaikkan harga,” jelasnya.

Advertisement

Heru juga berharap pelaku bisnis hotel tidak melakukan upaya pemasaran yang asal-asalan, misalnya hotel bintang lima menyasar ke konsumen bintang tiga dengan cara menurunkan tarif kamar.

“Seharusnya rata-rata penjualan kamar untuk hotel bintang lima di kisaran Rp500.000, tetapi saat ini sudah banyak yang memberikan tarif sekitar Rp400 ribuan,” jelasnya.

Heru sendiri mengatakan, konsumsi energi berkontribusi sekitar 30% dari keseluruhan biaya operasional hotel, sehingga kenaikan tarif listrik dan harga elpiji nonsubsidi tersebut cukup memengaruhi biaya operasional hotel.

Advertisement

Sementara itu, Heru mengatakan bertambahnya jumlah hotel di Semarang menambah ketatnya persaingan bisnis hotel. Mengenai kondisi tersebut pihaknya berharap agar Pemerintah mengeluarkan moratorium atau penundaan pembangunan hotel baru di Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif