Jateng
Senin, 6 Oktober 2014 - 17:50 WIB

PENEMUAN MAYAT : Diduga Penyakit Kambuh, Seorang Pemancing Tewas di Sungai

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG—Seorang pemancing ditemukan tewas di aliran sungai di Desa Batuloyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (5/10/2014) malam.

Advertisement

Kapolsek Parakan AKP Roeslam, Senin (6/10/2014), mengatakan korban bernama Oey Tjong Hian,57, warga Jalan Brigjen Katamso Nomor 98, Parakan Wetan, Kecamatan Parakan ditemukan terapung di sungai sekitar pukul 22.00 WIB.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, katanya korban dalam posisi tertelungkup dan terdapat luka lebam di tubuhnya. Di wajah korban juga terdapat luka akibat gigitan hewan sejenis kepiting.

“Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup dan tersangkut padang ilalang. Saat ditemukan itu, kami perkirakan korban telah berada di air sekitar empat jam lamanya karena tubuhnya sudah kaku,” katanya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Ia mengatakan korban meninggal murni karena kecelakaan, tidak ada unsur kriminalitas. Selain itu, data yang dihimpun dari pihak keluarga korban, diketahui bahwa dugaan korban meninggal lantaran penyakit yang dideritanya kambuh saat memancing di seputar aliran sungai tersebut.

“Berdasarkan penuturan keluarga diketahui korban menderita penyakit epilepsi dan pernah juga dirawat di rumah sakit karena penyakit stroke yang dideritanya. Air sungai pun dangkal dan arusnya juga tidak deras, hanya sekitar sepuluh kilometer per jam. Jadi kalau terseret arus juga tidak, kuat dugaan dia meninggal karena penyakit yang dideritanya kambuh,” katanya.

Ia mengatakan berdasarkan keterangan keluarga korban, diketahui sekitar pukul 13.00 korban pergi memancing. Biasanya pukul 16.00 atau 17.00 WIB sudah berada di rumah, namun saat itu belum juga pulang.

Advertisement

“Setelah dicari, korban diketemukan telah meninggal dunia. Lokasi penemuan jauh dari pemukiman, sekitar empat ratus meter dari permukiman,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif