News
Senin, 6 Oktober 2014 - 15:40 WIB

47% Mahasiswa Baru di UGM dari Keluarga Miskin

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (DOK)

Harianjogja.com, JOGJA  – Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Universitas Gadjah Mada (UGM)  Budi Santoso
Wignyosukarto mengaku secara ekonomi mayoritas mahasiswa kampusnya berasal dari kalangan tidak mampu. Dari jumlah 10.000
mahasiswa baru (maba), 47% di antaranya merupakan keluarga miskin. Bahkan jumlah mahasiswa miskin yang masuk ke UGM dari tahun ke tahun makin bertambah.

Imbasnya, UGM harus menanggung beban pendidikan mahasiswa-mahasiswa tersebut melalui sumber-sumber beasiswa yang ada. Jika memaksakan menggantungkan beasiswa dari bidik misi Dikti jelas tidak memungkinkan. Pasalnya, UGM hanya dijatah kuota 1500 mahasiswa.

Advertisement

“Hanya 53 persen mahasiswa baru yang membayar penuh,” kata Budi saat memberi pengarahan kepada 59 orang penerima SK CPNS, akhir pekan lalu.

Budi WS, demikian ia akrab disapa, menuturkan  bertambahnya jumlah mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu mengakibatkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan UGM juga bertambah.

“Yang kita lakukan adalah melakukan efisiensi dana dan tingkatkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan,” tandasnya.

Advertisement

Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah, kata Budi, ada juga yang menjadi tanggungan UGM lantaran si  mahasiswa  tidak menyelesaikan studi tepat waktu atau maksimal empat  tahun. Sementara beasiswa bidikmisi hanya berlaku selama delapan semester atau empat tahun.

“Jika ada mahasiswa studinya lambat, jadi lima tahun, setahunnya siapa yang biayai? Ini membutuhkan kebijakan dan perhatian kita,” katanya.

Di hadapan penerima SK CPNS yang baru, Budi berharap mereka terus meningkatkan kinerja. Budi mengatakan saat ini UGM memiliki sekitar 7500 pegawai terdiri tenaga pendidik dan kependidikan. Mereka akan  melayani 57.000 mahasiswa yang kuliah di Kampus Bulaksumur itu.

Advertisement

“Semuanya harus dilayani dengan baik,” jelasnsya.

Sebelumnya Direktur Kemahasiswaan UGM, Senawi menyatakan pihaknya menekankan kejujuran masing-masing mahasiswa dalam memberikan kelngkapan data pada saat masuk UGM. Bagi mahasiswa yang ketahuan memiskinkan diri demi mendapatkan beasiswa sanksi yang diberikan kampus cukup berat. Mahasiswa tersebut bakal dikeluarkan dari UGM kendati sudah dinyatakan diterima.

“Tujuan kami adalah memberikan pendidikan karakter. UGM ini merupakan kampus yang sudah banyak mencetak pemimpin bangsa. Jadi kejujuran harus sudah dimiliki sejak awal,” papar Senawi beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif