Soloraya
Kamis, 2 Oktober 2014 - 02:30 WIB

PENCURIAN WONOGIRI : Ditinggal Jemput Anak Sekolah, Belasan Juta dan Perhiasan Raib

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, WONOGIRI–Peristiwa pencurian dengan pemberatan (curat) saat rumah dalam kondisi kosong terjadi lagi di Wonogiri. Setelah kejadian menimpa seorang guru di Jatiroto kali ini menimpa Ayu, 25, warga Dusun Pagutan, Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Rabu (1/10/2014). Akibatnya, uang tunai dan perhiasan raib.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pelaku diduga masuk ke rumah warga Dusun Pagutan RT 002/RW 012 sekitar pukul 11.00 WIB di saat pemilik rumah menjemput anaknya sekolah di taman kanak-kanak (TK). Jumlah pelaku diduga empat orang namun yang masuk ke rumah hanya seorang.

Advertisement

Dua orang lainnya diduga siaga di sepeda motor dan seorang lagi bertugas di luar rumah untuk mengawasi lingkungan.

Kabar yang berkembang di lokasi kejadian, korban kehilangan uang tunai senilai Rp16 juta dan perhiasan seberat 32 gram tetapi kabar lain menyebutkan uang tunai yang hilang senilai Rp10 jutaan. Karenanya, petugas kepolisian meminta korban untuk meneliti terlebih dahulu sebelum didata.

Advertisement

Kabar yang berkembang di lokasi kejadian, korban kehilangan uang tunai senilai Rp16 juta dan perhiasan seberat 32 gram tetapi kabar lain menyebutkan uang tunai yang hilang senilai Rp10 jutaan. Karenanya, petugas kepolisian meminta korban untuk meneliti terlebih dahulu sebelum didata.

Saat kejadian rumah dalam kondisi kosong. Pemilik rumah Lardi pergi ke Desa Ngadiroyo, Kecamatan Nguntoronadi yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya. Rumah dihuni oleh anaknya yang bernama Ayu.
Peristiwa curat diketahui oleh Ayu sepulang dari menjemput anaknya. Ayu kaget melihat pintu rumahnya sudah terbuka. sekelebatan, Ayu melihat dua orang berlari dari pekarangan sekitar rumahnya.

Dua orang tersebut masih muda dan lari ke arah jalan raya. Keduanya bergegas membonceng dua sepeda motor yang diduga sudah standby dengan kondisi mesin masih hidup. Warga sekitar yang mendengar teriakan korban bergegas menolong dan melakukan pengejaran tetapi hampa.

Advertisement

“Sangat mungkin peristiwa pencurian terjadi sebelum pukul 12.00 WIB. Rumah dalam kondisi kosong karena ditinggal menjemput anaknya yang bersekolah di Dusun Gobeh sekitar dua kilometer arah utara (Ngadirojo) dari rumah korban.”

Belasan Juta
Paino menyatakan, uang senilai Rp16 juta raib bersamaan dengan perhiasan seberat 32 gram. Jika harga perhiasan emas ditaksir senilai Rp300.000 per gram maka korban menderita kerugian senilai Rp9,6 juta.
“Pelaku merusak pintu dan mengambil uang berikut perhiasan yang disimpan di dalam almari,” katanya.

Lebih lanjut diceritakannya, sebelum kejadian salah seorang pekerja melihat seseorang berkeliaran di sekitar rumah korban.

Advertisement

“Pekerja tersebut menegur orang yang berkeliaran tetapi mendapat jawaban bahwa ingin mencari temannya. Diduga orang tersebut sengaja berada di luar rumah sedangkan seorang lagi sudah ada di dalam rumah.”

Kapolsek Ngadirojo AKP Kukuh saat dihubungi dan di-SMS belum memberi konfirmasi sedangkan Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Budiarto mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani menyatakan, masih melakukan penyelidikan.

Camat Ngadirojo, Agus Hendardi mengimbau kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Mantan Camat Puhpelem ini membantah peristiwa yang menimpa Ayu merupakan perampokan.

Advertisement

“Istilah orang Jawa kejadian itu disebut nayap (mencuri di siang hari), bukan perampokan karena tidak ada korban. Pemilik menderita kerugian material, uang tunai dan perhiasan hilang. Pelaku diduga masuk dengan cara merusak pintu bagian samping,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif