Solopos.com, JAKARTA — Para anggota baru DPR yang Rabu (1/10/2014) siang dilantik langsung terlibat perdebatan sengit dalam Sidang Paripurna II DPR yang digelar untuk memilih pimpinan DPR. Sidang paripurna itu beberapa kali tertunda, bahkan kala sidang diskors sempat terjadi kericuhan karena banyaknya anggota DPR yang naik mengepung kursi pimpinan sidang sementara Popong Otje Djundjunan dan Ade Rezki Pratama.
Sesuai mekanisme, Popong Otje Djundjunan dan Ade Rezki Pratama otomatis terpilih sebagai pimpinan sementara dalam sidang paripurna karena keduanya adalah anggota DPR tertua dan termuda. “Sidang saya skorsing dulu,” kata Popong setelah para anggota DPR mengepung meja pimpinan di ruang Nusantara, kompleks perkantoran parlemen, kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014) dini hari.
Popong, perempuan berusia 76 tahun, kerap mendapatkan tekanan dari para anggota Dewan. Beberapa dari mereka meneriakkan kalimat memojokkan karena menganggap aspirasinya tidak diakomodasi pimpinan sementara di sidang paripurna DPR.
Kericuhan itu berlangsung saat agenda sidang memasuki pembacaan fraksi-fraksi DPR dan alat kelengkapannya. Popong didampingi Ade Rezki Pratama, lelaki dengan usia hampir 26 tahun, akhirnya menskors sidang untuk beberapa menit.
Setelah sidang diskors sejak 22.30 WIB, pada pukul 02.00 WIB sidang dinyatakan Popong dilanjutkan. Baru saja sidang dilanjutkan, Abdul Kadir Karding dari PKB melakukan interupsi demi menyampaikan usulan berdasarkan hasil lobi agar sidang diskors hingga pukul 10.00 WIB.
Menanggapi interupsi Karding, Popong menegaskan bahwa hasil lobi menentukan sidang dilanjutkan. “Mayoritas dari lobi itu adalah lanjut,” tegas Popong seraya memohon maaf kepada pihak yang kalah jumlah dalam lobi.
Maka, penyampaian paket pimpinan sebagaimana ketentuan pun berlanjut. Usulan paket pimpinan DPR sesuai ketentuan harus diajukan sedikit-dikitnya lima fraksi. Dalam kenyataannya sejauh ini kubu Koalisi Merah Putih yang didukung enam fraksi masih unggul dengan paket mereka karena kubu berseberangan hanya didukung empat fraksi. (JIBI/Solopos/Antara)