News
Kamis, 2 Oktober 2014 - 04:32 WIB

PEMILIHAN PIMPINAN DPR : Setya Novanto Ketua DPR Tanpa Indonesia Hebat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Setya Novanto (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Anggota DPR 2014-2019 yang dilantik dalam suasana khidmat dalam upacara di Gedung DPR/DPD/MPR Jakarta, Rabu (1/10/2014), langsung unjuk ketangguhan. Mereka berdebat keras sembari memamerkan pelbagai intrik politik dahsyat dalam Rapat Paripurna II untuk memilih pimpinan, Rabu malam hingga Kamis (2/10/2014) dini hari. Hasilnya, politikus Partai Golkar Setya Novanto merebut kursi ketua DPR kendati partainya tak mendominasi kursi lembaga legislatif itu.

Rapat Paripurna II DPR itu dipimpin anggota tertua DPR Popong Otje Djundjunan, 76, dan anggota termuda DPR , Ade Rezki Pratama, 26, yang dikukuhkan dalam rapat paripurna I. Popong adalah politikus Partai Golkar yang terpilih dari Dapil I Jawa Barat. Sedangkan Ade Rezki Pratama adalah politikus Partai Gerindra dari Dapil II Sumatra Barat. Keduanya—terutama Popong, berhasil menggulirkan sidang paripurna itu kendati deras hujan interupsi dan diganggu terus menerus dengan intrik politik.

Advertisement

Hasilnya, DPR berhasil memilih ketua dan empat wakil ketua kendati empat fraksi memilih walk out seraya menyatakan tak ingin ikut bertanggung jawab atas hasil sidang paripurna itu. Seperti diberitakan Solopos.com, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Hati Nurani Rakyat, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Fraksi Partai nasional Demokrat memilih meninggalkan arena pemilihan pimpinan DPR itu setelah gagal melengkapi syarat pengajuan paket calon pimpinan DPR.

Sesuai tata tertib yang disepakati bersama oleh fraksi-fraksi di DPR, paket calon pimpinan bisa diajukan jika didukung setidaknya lima fraksi. Empat fraksi dari partai-partai pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla tak mampu memenuhi syarat itu. Jumlah fraksi di DPR 2014-2019 adalah 10, sedangkan enam di antaranya solid dalam Koalisi Merah Putih.

Alhasil politikus Partai Golkar Setya Novanto yang dicalonkan menjabat Ketua DPR dengan didampingi Fadli Zon (Partai Gerindra), Agus Hermanto (Partai Demokrat),  Taufik Kurniawan (Partai Amanat Nasional), dan Fahri Hamzah (Partai Keadilan dan Sejahtera) sebagai wakil ketua, mulus meraih kursi pimpinan DPR. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tak kebagian kursi pimpinan DPR bahkan tetap setia dengan koalisi itu.

Advertisement

Walk out-nya anggota-anggota DPR dari empat partai Koalisi Indonesia Hebat  justru memperlancar jalannya pemilihan. Setya Novanto, Fadli Zon, Agus Hermanto,  Taufik Kurniawan, dan Fahri Hamzah sebagai pimpinan DPR. Tanpa kehadiran PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura, paket itu langsung disetujui seluruh politikus yang tersisa di ruang Sidang Paripurna DPR.

“Dengan demikian, alhamdulillah pimpinan terpilih sudah kita dengar bersama,” ujar Popong dengan nada girang.Tugasnya berakhir meskipun sebetulnya sempat diganggu oleh intrik politik Koalisi Indonesia Hebat seiring walk out-nya PDIP, PKB, Partai Hanura, dan Partai Nasional Demokrat. (JIBI/Solopos/Antara)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif